TEMPO.CO, Kediri - Sekelompok kiai di Jawa Timur merencanakan pertemuan dengan calon presiden yang diusung Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto. Pertemuan itu akan mendatangkan kiai dari tiga wilayah di Jawa Timur yaitu Mataraman, Madura, dan Tapal Kuda.
"Pertemuan dihadiri Prabowo dan diikuti keluarnya fatwa kepada santri, alumni pondok pesantren, dan masyarakat luas," ujar Kiai Anwar Iskandar setelah pertemuan Ketua Tim Sukses Prabowo, Mahfud Md., dan sejumlah kiai di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.
Menurut Anwar, para kiai membicarakan tiga hal dalam pertemuan dua jam dengan Mahfud Md. Kesepakatan pertama, para kiai mendengarkan paparan Mahfud Md. ihwal alasan mendukung pasangan Prabowo dan Hatta Rajasa. Kedua, para kiai bersepakat dengan alasan tersebut dan akan mendukung Prabowo. Terakhir, kata Anwar, para kiai merumuskan langkah-langkah strategis tim pemenangan agar berjalan efektif. "Ada langkah lanjutan yang akan kami tempuh," kata Kiai Anwar.
Wilayah Mataraman yang dimaksud Anwar meliputi Kediri, Nganjuk, Blitar, Tulungagung, Magetan, Madiun, Ngawi, Ponorogo, Trenggalek, dan Pacitan. Pada pemilihan legislatif April lalu, daerah ini dikuasai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Demokrat.
Adapun wilayah Tapal Kuda meliputi Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, Jember, dan Lumajang. Daerah-daerah ini menjadi lumbung suara bagi Partai NasDem, PKB, PDIP, dan Partai Golkar pada pemilihan legislatif lalu. Adapun wilayah Madura meliputi Sampang, Sumenep, Pamekasan, Bangkalan sebelumnya dikuasai Partai NasDem, PKB, Gerindra, dan Partai Demokrat.
Mahfud Md. membantah ada transaksi saat menyusun kesepakatan dengan para kiai. Menurut dia, para kiai sudah memahami visi dan misi Prabowo. Salah satu yang menarik perhatian para kiai, kata Mahfud, adalah keinginan Prabowo menjadikan pondok pesantren sebagai pusat kajian Islam. "Tidak ada transaksional di sini," katanya. (Baca: Prabowo Klaim Belum Ada Pembagian Jatah Menteri)
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. sebelumnya termasuk ke dalam tiga besar kandidat calon wakil presiden untuk Joko Widodo alias Jokowi yang diusung PDIP. Niat Mahfud menjadi calon wakil presiden kandas setelah Jokowi memilih Jusuf Kalla. Dua hari kemudian Mahfud membuat manuver politik dengan bergabung ke dalam tim pemenangan Prabowo-Hatta.
HARI TRI WASONO
Terpopuler
Senin Depan, SBY Mungkin Pecat Suryadharma
Instagram Terancam Diblokir di Iran
Dukung Prabowo, Ayu Azhari: Pilih yang Ganteng