TEMPO.CO, Bogor - Calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengatakan bahwa koalisi partai pendukungnya belum membicarakan masalah pembagian jatah kursi menteri kabinet untuk partai koalisi.
"Belum ada pembicaraan itu," kata Prabowo, di Club House Golf, Jagorawi, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 21 Mei 2014. "Kami tidak bicara jabatan-jabatan dulu." (Baca juga: Prabowo Tebar Pujian di Hadapan Para Purnawirawan)
Menurut Prabowo, untuk saat ini dia dan partai koalisi pendukungnya masih berupaya untuk mencari dukungan guna mendapatkan mandat dari rakyat. "Kami sekarang how to win the mandate from the people," ujar eks Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini.
Prabowo mengatakan masalah pembagian jatah kursi baru akan dibicarakan setelah dia bersama Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.
"Selanjutnya, kalau sudah dapat mandat, bagaimana kami akan memerintah," ujarnya. "Sekarang kami berupaya mendapatkan mandat dulu, kerja keras, waktu tidak banyak."
Prabowo diusung gerbong koalisi Gerindra yang terdiri dari sejumlah partai, yakni Golkar, PAN, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Bulan Bintang.
Namun, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. mengatakan ia dijanjikan jabatan lebih dari menteri apabila bersedia bergabung dengan tim sukses pemenangan pasangan Prabowo-Hatta pada pemilihan presiden 2014.
"Iya, lebih dari menteri lah tawaran jabatannya itu," kata Mahfud kepada Tempo saat mengunjungi rumah Agus Ali Mashuri di Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Tulangan, Sidoarjo, Selasa malam, 20 Mei 2014. (Baca: Mahfud Dijanjikan Jabatan Lebih dari Menteri)
Menurut Mahfud, tawaran itu tidak perlu diperbincangkan karena tidak akan pernah menarik. Pasalnya, ketika meminang satu tokoh dalam politik, pasti akan disertai transaksi jabatan.
PRIHANDOKO
Berita Terpopuler
Mahfud Dijanjikan Jabatan Lebih dari Menteri
Kecewa pada PKB, Mahfud: Selesai Tugas di Partai
ITB Tak Otomatis Terima Siswa Bernilai UN Tinggi