TEMPO.CO, Jakarta - Pelatihan saksi dan relawan pendukung Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto dilatih mirip personel militer. Seorang alumnus diklat Hambalang mengatakan sekitar seribu peserta yang dilatih di rumah Prabowo di kawasan Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pertengahan Februari lalu rutin dilatih baris-berbaris. (Baca: Relawan Prabowo Wajib Cepak dan 'Jalan Bebek')
Menurut alumnus ini, meskipun banyak latihan fisik, mereka diberi makanan lengkap. "Kami makan tiga kali sehari dengan menu lengkap. Ada daging dan sayur-sayuran lengkap dengan buah," kata alumnus asal Bandung yang tak mau disebut namanya ini. (Baca di sini: Begini Cara Gerindra Siapkan Saksi dan Relawan)
Bahkan, mereka juga diberi susu kambing dari peternakan milik Prabowo. “Rasanya mantap.” Susu kambing dikenal memiliki protein tinggi. Setidaknya, dua kali sehari para peserta diklat wajib minum susu kambing. Saat Tempo berkunjung ke rumah Prabowo, memang dia memiliki peternakan kambing. Dia juga memiliki peternakan kuda yang harganya miliaran rupiah. (Baca: Kata Psikolog, Hasrat Berkuasa Prabowo Lebih Besar)
Alumnus tersebut mengatakan pelatihan yang diberikan cenderung berbau militer. Suasana pelatihan militer langsung terasa saat menginjakkan kaki di rumah Prabowo. Semua peserta harus merelakan rambutnya dibabat habis. “Kalau tak mau rambutnya cepak, langsung disuruh pulang,” katanya. Mereka juga sering disuruh berjalan jongkok di atas lumpur dan merayap di lintasan menanjak. (Baca juga: Survei Psikolog, Gaya Prabowo Otoriter)
Ketua Umum Gerindra Suhardi membenarkan partainya melatih sekitar seribu orang untuk menjadi saksi dan relawan. Menurut dia, para saksi itu memang dilatih supaya disiplin dan militan. "Supaya mereka tahan banting dan loyal," kata Suhardi.
MUHAMMAD MUHYIDDIN | LINDA TRIANITA
Terpopuler
Slank: Salam 2 Jari, Konser Kemanusiaan Terbesar
Buruh Bantah Dukung Prabowo di Hari Tenang
Bos Lion Air Incar Proyek Kereta Ekspres Bandara
Kereta Super Cepat Bandung-Jakarta Segera Dibangun
KPK: Dirut KAI Ignasius Jonan Patut Dicontoh