TEMPO.CO, Depok - Wali Kota Depok Mohammad Idris merespons isu bakal dipasangkan dengan politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya untuk melaju di pemilihan gubernur Jawa Barat atau Pilgub Jabar 2024. Idris mengaku akan melihat dulu dan tidak boleh berandai-andai.
"Yang dukung saya juga belum tahu, yang mendukung saya siapa, saya belum tahu, dari media saja saya tahu dari Presiden PKS katanya mau dukung, katanya saya layak, itu kan dari beliau," ujar Idris di Kecamatan Cilodong, Depok, Jawa Barat, Kamis, 16 Mei 2024.
Kendati demikian, Idris menegaskan saat ini ingin menyelesaikan di Depok dulu yang ia sebut memiliki banyak PR alias Pekerjaan Rumah.
"Semuanya akan saya karyakan, tugas-tugas saya selain janji kampanye. Pak Imam (Wakil Wali Kota Depok) kan ini mau mencalonkan, nanti beliau cuti ketika kampanye, setelah itu nanti masih berkegiatan," kata dia.
"Nanti ketika wali kota terpilih ya saya sudah keluar, nanti kita lakukan semaksimal mungkin akselerasi janji kampanye ,sudah bisa terealisasi semuanya pada tahun 2025," lanjut Idris.
Disinggung sudah ada obrolan warung kopi atau komunikasi informal dengan partai lain terkait pencalonan dirinya untuk Jabar 1, Idris mengaku tidak ada.
"Tidak ada sih. Warung kopi dalam arti direncanakan itu tidak ada, tapi seliweran-seliweran (informasi) itu ada, di antaranya dari media informasinya," ucap Idris.
Ia kembali memastikan enggan berandai-andai dan membuat gimik politik. Idris menilai yang utama dalam pencalonan sebuah perhelatan pemilihan kepala daerah adalah Surat Keputusan (SK) dari DPP sebagai salah satu persyaratan.
"Saya nanti tinggal nunggu SK-nya saja, enakan gitu ya Pak Imam (Ketua DPD PKS Kota Depok), tunggu SK aja langsung enggak usah bergimik-gimik politik yang penting SK, sudah kita jalan," kata Idris.
RICKY JULIANSYAH
Pilihan Editor: Masuk Bursa Pilgub Jabar, Mohammad Idris: Tunggu SK Saja, Enggak Usah Gimik Politik