TEMPO.CO, Jakarta - Tak main-main menyiapkan saksi dan relawan, Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra mendidik dan melatih lebih dari 1.000 orang dengan gaya khusus. Seorang alumni diklat mengatakan saat pelatihan digelar tiga pekan sejak pertengahan Februari di rumah Prabowo Subianto di kawasan Hambalang, Bogor, Jawa Barat, para peserta dilatih ala militer. (Baca: Begini Cara Gerindra Siapkan Saksi dan Relawan)
Menurut dia, suasana pelatihan militer langsung terasa saat menginjakkan kaki di rumah Prabowo. Semua peserta harus merelakan rambutnya dibabat habis. “Kalau tak mau rambutnya cepak, langsung disuruh pulang,” kata alumni yang tak mau disebut namanya ini. (Baca juga: Survei Psikolog, Gaya Prabowo Otoriter)
Para peserta, kata alumni asal Bandung, Jawa Barat ini, sering disuruh berjalan jongkok di atas lumpur. “Jalan gaya bebeklah,” katanya. “Bahkan kami juga disuruh merayap di lintasan menanjak.” (Baca: Kata Psikolog, Hasrat Berkuasa Prabowo Lebih Besar)
Mayoritas latihan, kata alumni ini, berupa baris-berbaris. Bahkan, latihan berbaris dimulai sejak pukul 6 pagi. Para peserta juga diwajibkan tepat waktu mengikuti semua pelatihan. Telat sedikit, sanksi menanti. “Hukumannya push up 20 kali.” Begitu juga kalau peserta kedapatan merokok. Alumni tak mengingat siapa pelatih baris-berbaris. Dia memperkirakan pelatihnya merupakan bekas tentara.
Pelatihan lain, kata alumni ini, berkaitan dengan politik dan ekonomi. Pengajarnya antara lain Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, bekas Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah, dan konglomerat Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo. “Lebih banyak berbaris ketimbang materi pengetahuan," kata dia.
Ketua Umum Gerindra Suhardi membenarkan partainya melatih sekitar 1.000 orang untuk menjadi saksi dan relawan. Menurut dia, para saksi itu memang dilatih supaya disiplin dan militan. "Supaya mereka tahan banting dan loyal," kata Suhardi.
MUHAMMAD MUHYIDDIN | LINDA TRIANITA
Terpopuler
Slank: Salam 2 Jari, Konser Kemanusiaan Terbesar
Buruh Bantah Dukung Prabowo di Hari Tenang
Bos Lion Air Incar Proyek Kereta Ekspres Bandara
Kereta Super Cepat Bandung-Jakarta Segera Dibangun
KPK: Dirut KAI Ignasius Jonan Patut Dicontoh