TEMPO.CO, Kupang - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan sejumlah pertimbangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri menetapkan anggota DPR dari Fraksi PDIP Ansy Lema menjadi bakal calon gubernur Nusa Tenggara Timur 2024.
Menurut Hasto, Megawati dalam menetapkan seseorang menjadi calon kepala daerah dan jabatan lainnya selalu melalui kontemplasi yang mendalam, termasuk dalam mencalonkan Ansy Lema yang memiliki rekam jejak sebagai aktivis reformasi 1998.
"Saudara Ansy Lema ini juga merupakan bagian dari kekuatan pergerakan mahasiswa tahun 98. Sehingga ini merupakan proses regenerasi kepemimpinan, bagaimana Ibu Mega menempatkan pergerakan 98, kegiatan yang saat itu menjadi benih-benih dari reformasi, kemudian ditempatkan pada peran yang penting," kata Hasto saat Rapat Kerja Daerah PDIP NTT di Kupang, seperti dilansir dari Antara, Rabu, 10 Juli 2024.
Hasto menuturkan Megawati dalam mengambil keputusan melihat pentingnya proses regenerasi kepemimpinan. Selain itu juga sebagai penghormatan terhadap anak-anak muda terlebih yang ikut di dalam proses pergerakan melawan rezim otoriter Orde Baru.
Hasto menambahkan bahwa Ansy Lema menjadi bagian dari gerakan mahasiswa 98 dan kemudian menjadi anggota DPR, bahkan baru saja terpilih kembali. Sehingga, lanjut dia, ada pengalaman nasional dan internasional karena dalam pandangan Megawati Soekarnoputri, karena NTT ini sangat penting dan strategis.
Secara geopolitik, menurutnya, NTT berbatasan dengan Australia sehingga dengan posisi geo-strategis geo-ekonomi itu akan dikembangkan oleh sosok yang punya pemahaman terhadap dinamika politik nasional dan juga internasional. Ansy Lema, kata Hasto, dipilih karena faktor itu, selain pergerakan anak-anak muda, dan menunjukan proses regenerasi yang dilakukan dengan baik.
"Jadi, dari komitmen ideologisnya, kemampuan teknokratisnya, pengalamannya, kemudian pergerakan anak-anak mudanya, saudara Ansy Lema memenuhi syarat-syarat itu," lanjut Hasto.
Modal inilah, ucap Hasto, yang menjadi pertimbangan untuk memutuskan Ansy Lema. Namun Hasto menambahkan bahwa faktor-faktor elektoral juga sangat penting. “PDI Perjuangan lebih percaya bahwa seorang pemimpin itu dipersiapkan, diputuskan dan kemudian bergerak turun ke bawah untuk lebih menggerakkan seluruh komponen masyarakat di dalam kemenangan tersebut,” ujarnya.
Pilihan Editor: Hasto PDIP Sebut Heru Budi Sering Temui Mega untuk Bahas Jakarta