TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jawa Barat, Haru Suandharu, mengatakan nama Wali Kota Depok Mohammad Idris masuk dalam penjaringan bakal calon gubernur Jawa Barat DPW PKS pada Pilkada 2024.
"Beliau (Mohammad Idris) salah satu bakal calon (gubernur) yang terjaring," kata Haru ketika dikonfirmasi di Depok, Senin, 29 April 2024.
Haru mengatakan nama Mohammad Idris sedang dibahas di DPW PKS Jawa Barat untuk diajukan ke DPP PKS.
"Kewenangan DPP PKS (untuk menetapkan bakal calon gubernur). Kami (DPW PKS) hanya melaporkan dan menyampaikan kepada DPP," ungkap Haru.
Hal yang sama dituturkan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono. Imam menyatakan Mohammad Idris diusulkan menjadi bakal calon gubernur Jawa Barat.
“Mengusung Pak Wali Kota Depok Mohammad Idris jadi calon gubernur. Memang ini amanah dari DPP, DPW kepada kami di DPD PKS Kota Depok,” kata Imam.
Imam yang juga bakal calon Wali Kota Depok diusung oleh PKS berharap Mohammad Idris dicalonkan oleh PKS sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Jawa Barat tahun ini. “Kami berharap warga Depok punya gubernur berasal dari Kota Depok," tuturnya.
Dia menambahkan Pilkada serentak digelar pada 27 November mendatang, baik itu pemilhan Gubernur maupun bupati atau wali kota.
"Tahun ini akan jadi sejarah bagi Kota Depok jika kepala daerah Kota Depok baik wali kota maupun wakil wali kota dari PKS maju di Pilkada," ungkap Imam.
PKS Berpeluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta
Adapun untuk Pilkada Jakarta, PKS membuka peluang mengusung presiden partai Ahmad Syaikhu untuk menjadi calon gubernur. Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi.
"Bisa ada beberapa nama, ada Sohibul Iman, ada Pak Syaikhu, ada Pak Mardani (Ali Sera),” kata Aboe saat ditemui di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu, 27 April 2024.
Dia menilai nama-nama tersebut memenuhi kriteria yang telah ditentukan PKS untuk membawa partai memenangi pilkada Jakarta. Mengenai kemungkinan mengusung Anies Baswedan, Aboe mengaku pihaknya masih mempertimbangkan hal tersebut.
Aboe menuturkan keikusertaan Anies dalam pemilihan presiden sudah membuat dirinya memiliki predikat sebagai tokoh nasional. Sehingga, Aboe menilai jabatan gubernur bukan lagi hal yang sepadan untuk Anies.
"Pak Anies sudah 25 persen sebagai tokoh nasional. Kasih kesempatan sekarang Anies mengantarkan orang PKS untuk menjadi (gubernur Jakarta)," kata dia.
Pilihan editor: Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya