Rendahnya kesempatan untuk melakukan mobilisasi sosial, menurut Bhima, kemudian melahirkan apa yang disebut dengan Generasi Sandwich, yaitu generasi yang terhimpit karena harus memenuhi kebutuhan sosial ekonomi generasi yang berada di bawah dan atasnya.
Fenomena Generasi Sandwich di Indonesia, menurut dia, bahkan lebih parah. Pasalnya, dia menilai mereka juga harus menanggung beban sosial ekonomi generasi yang seumuran dengannya.
"Karena temannya juga ikut pinjam (uang) juga," kata dia. "Mau tidak mau mereka kemudian masuk ke dalam jerat pinjol (pinjaman online). Di jakarta ada 2 juta orang terjerat pinjol, di Jawa Barat ada 10 juta orang."
Karena itu, Bhima menilai Indonesia akan sulit mendapatkan keuntungan dari bonus demografi seperti yang pernah dirasakan Jepang atau Korea Selatan jika kebijakannya terus seperti ini.
"Belum tentu tahun 2070 Indonesia akan menjadi negara maju (jika kebijakannya seperti ini)," kata dia.
Partai Buruh tawarkan konsep negara kesejahteraan
Untuk memastikan Indonesia mendapatkan keuntungan dari bonus demografi, menurut Ridha, Partai Buruh menawarkan konsep negara kesejahteraan atau Walfare State.
"Gagasan utama Negara Kesejahteraan adalah negara yang berpihak kepada mayoritas warga negaranya, yaitu kelas pekerja," kata Ridha.
Dia mencontohkan praktek negara kesejahteraan di berbagai negara seperti di Cina, Korea Selatan hingga negara-negara skandinavia seperti Norwegia dan Denmark.
"Di Cina itu, dari pemerintahan Mao Zedong menggratiskan pendidikan tinggi. Makanya ketika terjadi reform tahun 1978 (reformasi ekonomi), populasinya sudah siap, yang ketika masuk ke industri tingkat produktivitasnya tinggi," kata dia.
Sebelumnya Presiden Jokowi selalu menyatakan agar Indonesia bisa memanfaatkan bonus demografi untuk masuk ke dalam negara maju. Saat ini, Indonesia dinilai sudah masuk ke dalam era bonus demografi karena jumlah penduduk yang berada di usia produktif lebih besar ketimbang usia yang tidak produktif.
Mengutip data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia yang masuk ke dalam kategori usia produktif mencapai 190,83 (69,3 persen) juta jiwa dari total 275,36 juta jiwa pada Juni 2022 .
Bonus demografi ini juga akan terasa pada Pemilu 2024. Menurut data Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia atau KPU RI, kelompok pemilih muda yang terdiri dari Gen Z dan Generasi Milenial akan memiliki porsi yang sangat besar dalam Pemilu 2024. Jumlah pemilih muda dari rentang usia 17-40 tahun mencapai 106.358.447 jiwa atau 52 persen dari keseluruhan pemilih.