TEMPO.CO, Jakarta - Partai Gerindra telah sepakat mengusung kembali ketua umum mereka, Prabowo Subianto untuk maju dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Keputusan itu diambil ketika Prabowo dan sejumlah ketua umum partai politik melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pada 2 Mei 2023 lalu.
"Sikap Gerindra tetap pada keputusan partai yakni mencalonkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) dari Partai Gerindra dan ini sudah final," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani di Yogyakarta, Rabu, 3 Mei 2023.
Tiga kali nyapres dengan partai Gerindra
Seperti diketahui, sepak terjang Prabowo di panggung politik Indonesia telah dikenal secara luas oleh publik. Dia pernah bergabung dengan partai Golkar sebelum akhirnya mendirikan partainya sendiri, Gerindra pada Februari 2008.
Melalui partai Gerindra, Prabowo telah mengikuti kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden sebanyak tiga kali. Terhitung sejak 2009, ketika itu ia berduet dengan Megawati Soekarnoputri, menjadi cawapres dari capres anak Ir. Soekarno tersebut.
Pada Pilpres 2014, Prabowo maju lagi, kali ini ia mencalonkan diri sebagai calon presiden, berduet dengan Hatta Rajasa sebagai cawapresnya. Berikutnya, pada Pilpres 2019, Prabowo kembali maju capres berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno, dan bertarung kembali dengan Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin.
Dengan kembalinya diusung Partai Gerindra untuk maju di Pilpres 2024, maka ini merupakan pencapresan keempat kalinya bagi purnawirawan jenderal TNI itu. Untuk itu, Gerindra melalui sekjennya, Muzani menginstruksikan para kadernya untuk bersiap memenangkan Prabowo.
Apa alasan Partai Gerindra mengusung Prabowo maju capres di Pilpres 2024?
1. Masih kantongi tiket untuk bertarung di Pilpres 2024
Alasan pertama Partai Gerindra mengusung kembali Prabowo Subianto sebagai capres pada Pilpres 2024 adalah karena tiket pencalonan. Menurut Sekjen Partai Gerindra Muzani, Prabowo masih mengantongi tiket untuk bertarung di Pilpres 2024 karena komunikasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai mitra di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya semakin solid.
"Sekarang pikiran kami, bagaimana mencari kawan kerja sama politik, kami bersyukur komunikasi dengan PKB dalam koalisi makin hari juga makin solid. Tapi kami masih ingin menambah kekuatan biar ada yang bergabung lagi sehingga koalisi ini menunjukkan kekuatan besar," kata Muzani, Rabu, 3 Mei 2023.
2. Masuk tiga besar survei capres 2024
Sementara menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Prabowo merupakan sosok pemimpin yang dibutuhkan Indonesia saat ini. Sebab itu, dia menyebut, partainya tetap mendukung Menteri Pertahanan tersebut sebagai capres.
Fadli juga berharap, bila gagasan koalisi besar antara KIR dan KIB terealisasikan, Prabowo dapat diusung sebagai capresnya. Sebab dia menyebut dari segi survei hanya ada tiga nama yang berada di papan atas. Mereka adalah Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta bekas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Pasti akan rasional, realistis gitu. Bahwa di atas kertas dari sisi polling, kan hanya tiga nama yang berada di premium league,” ujar Fadli, Ahad, 23 April 2023..
3. Prabowo disebut sebagai jalan tengah
Di sisi lain, Fadli menyebut bahwa Prabowo diibaratkan jalan tengah di antara Ganjar dan Anies. Dia menjelaskan, Prabowo adalah sosok yang bisa diterima oleh semua pihak, baik kanan maupun kiri.
“Jalan tengah itu menurut saya jalan yang bisa diterima oleh semua pihak. Artinya baik kanan maupun kiri,” kata dia.
Pada 21 April 2023 lalu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendeklarasikan Ganjar sebagai capres 2024. Presiden Jokowi sebelumnya menyebut Prabowo sebagai salah satu cawapres yang cocok mendampingi Gubernur Jawa Tengah tersebut.
4. Enggan jadi cawapres
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut partainya belum mempertimbangkan Prabowo sebagai cawapres. Gerindra, kata dia, sesuai hasil rapat pimpinan nasional bakal tetap menjagokan Prabowo sebagai capres.
“Keputusannya adalah Pak Prabowo capres, bukan cawapres. Kader Gerindra tentu berjuang mempersiapkan diri untuk pemenangan beliau,” kata Muzani.
Senada dengan Muzani, Prabowo menegaskan bahwa dirinya diusung oleh Partai Gerindra sebagai capres, alih-alih cawapres. Dia menjelaskan, Partai Gerindra sudah cukup kuat menjagokannya sebagai calon RI 1.
“Partai saya mencalonkan saya sebagai capres, dan partai saya agak kuat juga sekarang," kata Prabowo usai bertemu dengan Jokowi di Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Sabtu siang.
Pilihan Editor: 4 Alasan Gerindra Jadikan Prabowo Subianto Lagi-lagi sebagai Capres
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.