TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy alias Romi, menyatakan pihaknya tak keberatan dengan permintaan waktu dua bulan yang diajukan Sandiaga Uno untuk memantapkan pilihannya. PPP, menurut Romi, tak bisa memaksa Sandi untuk segera bergabung dengan partainya.
Romi menyatakan permintaan itu disampaikan Sandi ketika bertemu dengan Pelaksana tugas Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono pada pekan lalu. Romi menyatakan Mardiono sempat mengajaknya berbicara setelah pertemuan itu.
"Lalu Pak Mar (Mardiono) mengajak saya rapat menyampaikan perkembangan perkembangan politik terakhir partai. Dan salah satunya cerita yang disampaikan bahwa Pak Sandi masih minta waktu lagi," ujar Romi disela-sela Rapat Pimpinan Nasional Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) di Hotel Redtop, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023.
PPP sendiri, kata Romi, tak masalahkan hal tersebut. Pasalnya Sandiaga dinilai memiliki pertimbangan.
Romi pun mengaku tak banyak berkomentar saat mendengarkan informasi tersebut. Dia menyatakan mereka tak bisa memaksakan seseorang untuk masuk ke PPP.
"Ya sudah gapapa kita ikuti saja, kita kan tidak bisa memaksa orang masuk ke partai," ujar Romi.
Alasan Sandiaga minta tambahan waktu
Romi menurutkan bahwa salah satu pertimbangan Sandiaga minta ulur waktu bergabung ke PPP tak lepas dari dinamika politik yang ada.
"Tentu dinamika politik nasional menjadi bahan pertimbangan," kata dia.
Hal tersebut kata Romi dimaklumi pihaknya. Pasalnya, Romi menilik kondisi politik yang masih dinamis.
"Dan itu wajar kita kan belum tahu Pak Prabowo jadi capres beneran apa nggak. Pak Prabowo gandeng siapa, kemudian pengusung Pak Ganjar partainya apa saja," ujarnya.
Hal-hal seperti itulah, kata Romi, yang mungkin menjjadi faktor Sandiaga belum memantapkan pilihan bergabung ke PPP.
"Tapi prinsipnya beliau sudah menyampaikan kepada saya bahwa bagi dia berpolitik harus berbaju partai. Tadi di atas sudah disampaikan hal yang sama," kata Romi.
Selanjutnya, optimis Sandiaga bergabung dengan PPP