TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, mengatakan kebijakan ekonomi Indonesia harusnya fokus pada dua sektor: pertanian dan energi. Menurut dia, masalah terbesar ekonomi Indonesia saat ini adalah tidak adanya fokus dari program-program yang dijalankan.
"Ke depan, kita sebagai perusahaan, korporasi, atau negara sebaiknya punya program utama, apa yang mau kita fokuskan. Negara kita hanya ada dua yang harusnya kita fokuskan: pertanian, sehingga terjadi kedaulatan pangan; dan kedua, energi," katanya saat pertemuan Forum Pemred di Jalan Teuku Cik Ditiro, Jakarta, Selasa, 15 April 2014.
Jokowi menilai, dalam beberapa tahun terakhir, kebijakan pertanian di Indonesia tidak berjalan maksimal karena pemerintah tidak berani menyatakan kalau Indonesia adalah negara pertanian dan kelautan dengan mengoptimalkan kebijakan pada dua sektor tersebut. "Kalau kita sudah berani menyatakan kita ini negara pertanian, kebijakan pada sumber daya manusia dan sumber daya mineral akan mengarah ke sana. Anggaran juga mengarah ke sana. Negara harus bisa manajemen," katanya.
Selain itu, Jokowi menilai alokasi anggaran untuk perguruan tinggi dan riset di bidang pertanian juga harus ditingkatkan. Ia membandingkan dengan alokasi anggaran pertanian di Thailand yang besar, sehingga negara tersebut menuai hasil yang optimal.
Indonesia, kata Jokowi, juga harus bisa menyesuaikan diri dengan ekonomi internasional dan perkembangan geopolitik terbaru. Menurut dia, Indonesia tertinggal dalam percaturan ekonomi internasional. Ia menbandingkan Indonesia dengan negara lain, seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Spanyol. "Dulu mereka memiliki stan lebih sedikit. Tapi sekarang jumlah stan mereka lebih banyak, kita tetap sedikit saja," katanya. (Baca: Jakarta Raih Peringkat 1 Kota di Negara Berkembang)
Paparan Jokowi ini disampaikan pada acara Forum Pemred yang digelar di Restoran Horapa, Jakarta Pusat. Jokowi datang sekitar pukul 19.30 WIB. Pertemuan Jokowi dengan Forum Pemred ini untuk menggantikan acara pekan lalu yang batal.
Forum Pemred antara lain dihadiri Pemred majalah Tempo Arief Zulkifli, Pemred SCTV dan Indosiar Nurjaman Mochtar, Pemred JakTV Timbo Siahaan, Pemred BeritaSatu TV Don Bosco Selamun Pemred Kompas Rikard Bagun, dan Pemred Suara Pembaruan Primus Dorimulu. (Baca juga: Koalisi PDIP-NasDem, Pasar Bereaksi Positif)
ANANDA TERESIA
Berita Terpopuler
Bocah Korban Pelecehan: Stop, Please Don't Do That
Jokowi dalam Soal Ujian, Pemerintah: Tak Disengaja
MH370 Dibajak, Ini Penjelasan Jurnalis Afganistan