TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Koordinator Pemenangan Jokowi-JK Wilayah Jawa Timur, Effendi Choiri, mengatakan dia mendukung adanya pemantauan khotbah Jumat di masjid-masjid.
"Namanya bukan pengawasan, tapi monitoring," kata politikus Partai NasDem yang akrab disapa Gus Choi ini kepada wartawan di Surabaya, Senin, 2 Juni 2014.
Pemantauan itu, menurut Gus Choi, ditujukan untuk memetakan masjid-masjid yang dianggap digunakan oleh kalangan radikal dan ekstremis. Dia mengatakan beberapa khotbah berisikan kritik dan pernyataan yang menimbulkan ketidakharmonisan umat Islam.
"Pada umumnya, khotbah-khotbah itu berisi kritik kepada non-muslim dan sesama Islam," ujar mantan politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Hasil pemetaan itu kemudian akan dipakai sebagai masukan untuk kebijakan negara jika Joko Widodo-Jusuf Kalla nantinya terpilih. Hal ini bertujuan menyelidiki apakah masih ada ancaman pluralisme melalui khotbah.
Tapi, Gus Choi membantah masukan itu digunakan pemerintah untuk bertindak represif terhadap khatib ataupun masjid. Tapi, hal itu merupakan dasar pemerintah untuk memberikan pemahaman dan pembinaan dalam memperkuat pluralisme di Indonesia.
"Jadi masukan untuk beri pemahaman agama yang benar, jangan saling mengkafirkan. Untuk harmonisasi," ujar dia.
Sebelumnya, beredar lewat akun @news-pdip pada 29 Mei 2014 pernyataan bahwa Ketua DPC PDIP Jakarta Timur menginstruksikan kadernya dan pendukung Jokowi-JK yang muslim untuk salat Jumat dan memantau khotbah Jumat. Masih dalam akun yang sama pada 28 Mei, dinyatakan para pendukung Jokowi-JK diharapkan membawa alat perekam saat ceramah Jumat jika ada kampanye hitam, agar bisa dilaporkan dan menjadi bukti. (Baca: PDIP Bantah Instruksikan Awasi Khotbah di Masjid)
Tapi cuit itu dibantah oleh juru bicara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eva Kusuma Sundari dan Ketua DPC PDIP Jakarta Timur William Yani. Bahkan, dalam Akun Twitternya, @evndari, pada 1 Juni 2014, Eva menyatakan akun @news_pdip palsu. "Setelah fitnah PDIP, melintir lalu enggak aktif," demikian cuitnya.
AGITA SUKMA LISTYANTI
Berita Terpopuler:
Dibidik Tersangka, Anggito Kembalikan Uang ke KPK?
Diduga Mencurigakan, Ini Isi 14 Rekening Anggito
116 Pegawai Kementerian Agama Masuk Daftar Hitam
Honorer Ini Tarik Rp 1,4 Miliar di Rekening Haji