Di Gunungkidul, Prabowo Kalah oleh Jokowi

Editor

Zed abidien

image-gnews
Petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15 Purbonegaran berbaju prajurit Bregodo Keraton Yogyakarta membantu pemilih mencelupkan jari ke tinta di kelurahan Terban, kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta (9/7). Saat bertugas semua petugas mengenakan pakaian prajurit keraton kecuali saksi dan Pengaman Linmas. TEMPO/Suryo Wibowo
Petugas Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15 Purbonegaran berbaju prajurit Bregodo Keraton Yogyakarta membantu pemilih mencelupkan jari ke tinta di kelurahan Terban, kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta (9/7). Saat bertugas semua petugas mengenakan pakaian prajurit keraton kecuali saksi dan Pengaman Linmas. TEMPO/Suryo Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Gunungkidul - Tim sukses pasangan calon presiden-wakil presiden, Prabowo Subanto-Hatta Radjasa, mengakui kekalahan jagonya oleh pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Kabupaten Gunungkidul seusai hasil rekapitulasi akhir resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat mereka ketahui, Rabu, 16 Juli 2014.

"Jokowi-Kalla, kami akui, sangat sulit dikalahkan di Gunungkidul ini," kata ketua dewan penasihat tim pemenangan pasangan Prabowo-Hatta di Gunungkidul yang juga politikus Partai Golongan Karya, Slamet, kepada Tempo, Rabu, 16 Juli 2014.

Di Gunungkidul, yang selama ini dikenal sebagai basis massa Partai Amanat Nasional (PAN) serta wilayah dengan jumlah pemilih terbanyak dibanding empat kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jokowi-Kalla unggul dengan perolehan 280.110 suara di 18 kecamatan. Sedangkan Prabowo-Hatta harus puas dengan meraup 176.801 suara saja. Jumlah suara sah di kabupaten tersebut sekitar 456.911.

Slamet menuturkan pihaknya secara resmi telah menerima dan mengakui sepenuhnya hasil penghitungan suara di Gunungkidul. Dari evaluasi rekapitulasi di tingkat desa hinga kecamatan, proses yang dilakukan KPU dinilai sudah benar dan tak ada kecurangan atau kejanggalan. "Karena semua sesuai dengan prosedur, tak ada rencana gugatan dari kami. Semua diterima dengan ikhlas," kata legislator DPRD DIY terpilih asal Gunungkidul periode 2014-2019 itu.

Kekalahan Prabowo di wilayah vital seperti Gunungkidul, menurut dia, bukan karena tidak bekerjanya mesin partai. Ia menilai kemenangan seseorang dalam pemilu tergantung pada kuat-lemahnya unsur pembentukan citra.

"Jokowi lebih dikenal sebagai sosok merakyat dan mau turun ke bawah," ujarnya. Ia mencontohkan, banyak simpatisan yang pada pemilu legislatif lalu mendukung para calon legislator dari partai pengusung Prabowo-Hatta beramai-ramai memindahkan dukungannya untuk Jokowi-JK.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mereka (simpatisan) meminta izin khusus pemilu presiden ini memilih calon bukan yang disung partai koalisi. Ya, kami tak bisa apa-apa. Itu hak mereka," tuturnya. Penelusuran Slamet, masyarakat arus bawah mengaku khawatir, dengan memilih Prabowo-Hatta, nasib mereka tidak akan mengalami perubahan.

"Mereka takut jika presidennya nanti tidak turun ke bawah atau blusukan seperti Jokowi," katanya. Pilihan masyarakat yang akhirnya memenangkan Jokowi itu, menurut Slamet, juga terbangun akibat kesan fisik Jokowi dan Prabowo. "Jokowi dianggap ndeso seperti mereka, jadi dianggap lebih mengenal, meskipun mungkin hanya pencitraan," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS

Berita terpopuler:
Saking Miskinnya, Nenek Ginem Makan Bangkai
NASA: Kami Akan Temukan Kehidupan di Luar Bumi
Singgung Rasul, Ini Klarifikasi Quraish Shihab

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

1 jam lalu

Menkominfo Budi Arie Setiadi. - (PeyHS)
Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.


Akhir Politik Jokowi di PDIP

7 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.


Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

11 jam lalu

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ditemui di kediaman Calon Presiden Prabowo Subianto, Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Maret 2023. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.


Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

13 jam lalu

Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Kaesang Pangarep dalam konferensi pers penutupan pembekalan anggota legislatif terpilih PSI di Hotel Aryaduta, Menteng, Jumat, 26 April 2024. Dok. PSI
Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.


1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

14 jam lalu

Ilustrasi ruang perawatan di rumah sakit.
1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.


Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.


Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka masih hadir di kantor Wali Kota Solo di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis, 24 April 2024, usai penetapan oleh KPU kemarin. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.


Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.