TEMPO.CO , Jakarta - Ketua tim pemenangan nasional pasangan Prabowo-Hatta, Mohammad Mahfud MD, mengatakan dirinya dan tim sukses tidak memiliki hubungan dengan lembaga-lembaga survei yang melakukan quick count. "Enggak tau saya , itu kan dengan televisi ya," kata dia saat dihubungi Tempo, Ahad, 13 Juli 2014.
Menurut Mahfud, pihak televisi lah yang memiliki wewenang untuk memilih lembaga-lembaga survei yang akan ditampilkan di televisi bersangkutan. "Media center, yang ngurus itu orang TV One dan RCTI." (Baca: Gerindra: Prabowo-Hatta Menang 52 Persen di DKI)
Mahfud mengatakan pihak TV One dan RCTi tidak pernah dan tidak harus pula untuk berkonsultasi dengan pihaknya dalam memilih lembaga-lembaga survei yang akan digunakanhasil quick count-nya. "Saya kampanye saja tugasnya," ujar Mahfud.
Sedangkan ketika dikonfirmasi, Wakil Pemimpin Redaksi TV One, Totok Suryanto, tak bersedia memberikan penjelasan mengenai teknis pemilihan lembaga survei yang ditampilkan di televisinya. Ia hanya meminta agar bersama-sama menunggu hasil keputusan resmi KPU. "Kita fokus ke hasil real count saja ya," kata dia. (Baca: Prabowo Kembali Deklarasi Usai Real Count Internal)
Berdasarkan hasil quick count berbagai lembaga survei, kedua kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden sama-sama mengklaim kemenangan. Kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla menang versi lembaga survei Cyrus, Saiful Mujani Research and Consulting(SMRC), Poltracking, Lingkaran Survei Indonesia, Indikator Politik, dan Radio Republik Indonesia.
Sedangkan kubu Prabowo-Hatta menang pilpres berdasarkan hasil quick count lembaga sigi Jaringan Suara Indonesia (JSI), Pusat Kajian Pengembangan dan Kajian Strategis, serta Lembaga Survei Nasional. Lembaga survei yang memenangkan Prabowo-Hatta dianggap sebagian pihak kurang kredibel dibandingkan lembaga survei yang hasilnya memanngkan Jokowi-JK.
PRIO HARI KRISTANTO
Terpopuler:
KPK: DPR Tak Mendukung Pemberantasan Korupsi
Main Sinetron Lagi, Deddy Mizwar Dinilai Tak Etis
Ternyata Mencium Bau Kentut Ada Manfaatnya