TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis investigasi asal Amerika Serikat yang membongkar rahasia Prabowo di blognya dengan alasan untuk kepentingan publik Indonesia, Allan Nairn, mengatakan memiliki semua bukti atas semua kerja jurnalistiknya tentang Prabowo.
"Prabowo belum merespons tantangan saya. Jika saya berbohong, buktikan. Saya jurnalis yang selalu menjalankan prinsip-prinsip jurnalistik. Saya punya bukti, makanya saya tantang dia," ujar Allan kepada Tempo, Jumat malam, 27 Juni 2014. (Baca: Siapa Allan Nairn yang Bongkar Rahasia Prabowo? )
Allan, Ahad pagi, 29 Juni 2014, menjawab surat elektronik Tempo, yang mengajukan beberapa pertanyaan sehubungan dengan munculnya bantahan dari pihak Prabowo dan juru bicara TNI.
Mohon dijelaskan kronologi singkat pertemuan Anda dengan Prabowo.
Pertemuan pertama terjadi pada 21 Juni 2001 dari pukul 2 petang hingga 4.30 petang. Saya bermaksud mendiskusikan sejumlah peristiwa pembunuhan yang terjadi akhir-akhir ini yang ternyata melibatkan angkatan bersenjata. Saya telah menyiapkan sejumlah referensi, daftar pertanyaan memuat lebih dari 130 pertanyaan. Prabowo memberikan informasi latar belakang yang bermanfaat mengenai struktur komando militer dan intelijen. Namun dia tidak memiliki informasi tentang situasi, khususnya mengenai pembunuhan-pembunuhan yang sedang saya cermati. Seperti saya jelaskan dalam artikel itu, diskusi kami berakhir dengan mendikusikan topik-topik lain. Diskusi kami yang berlangsung 2,5 jam berakhir. Prabowo mengatakan kesediaannya untuk bertemu lagi. Lalu, pertemuan kedua terjadi pada 2 Juli 2001, dimulai pada pukul 3 sore.
Bagaimana reaksi Prabowo saat menjawab pertanyaan Anda. Misalnya, gesture, emosi, dan sikapnya?
Jenderal Prabowo berbicara tenang, tapi terkadang berbicara meledak-ledak ketika kami mendiskusikan tahun-tahun dirinya bertugas dengan intelijen Amerika Serikat dan mengenai isu fasisme, demokrasi, dan Gus Dur. (Di blognya www.allanairn.org, Allan merespons pernyataan keluarga Gus Dur yang ingin bertemu Allan sehubungan dengan pernyataan Prabowo yang dinilai menghina mantan Presiden Republik Indonesia itu)
Fadli Zon, teman terdekat Prabowo, membantah Anda pernah bertemu dengan Prabowo untuk wawancara. Bagaimana Anda dapat menjelaskannya?
Pertemuan itu difasilitasi oleh seorang ajudan Prabowo. Fadli Zon tidak ada saat itu. (Baca: Bongkar Rahasia Prabowo, Allan Nairn: Demi Publik)
Setelah Anda mempublikasikan artikel-artikel Anda di blog dan mendapat banyak tanggapan, Apakah Anda menerima ancaman atau mengalami sesuatu yang ganjil?
Ada sejumlah ancaman saya terima. Namun itu normal. Enggak apa-apa. Bahkan saya telah membaca pernyataan pers dari juru bicara Prabowo yang mengatakan TNI siap menangkap saya dan saya kini menjadi "target operasi TNI". Dalam hal ini, saya mendesak orang-orang untuk membaca pernyataan saya di blog berjudul "Tanggapan dan Beberapa Tantangan Saya untuk Jenderal Prabowo" (http://www.allannairn.org/2014/06/tanggapan-dan-beberapa-tantangan-saya.html) dan "Terkait Almarhum Gus Dur" (http://www.allannairn.org/2014/06/terkait-almarhum-gus-dur.html). Setahu saya, Jenderal Prabowo belum merespons tantangan saya.
MARIA RITA
Berita lainnya:
Membelot, Bupati Sutedjo Diminta Keluar dari PDIP
Ganjar Mediasi Penolak dan Pendukung Pabrik Semen
Ribuan Mahasiswa Pindah TPS di Semarang