TEMPO.CO , Jakarta-Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsuddin Haris menilai dukungan dari mayoritas anggota fraksi Partai Demokrat terhadap pencalonan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sebagai calon presiden dan wakil presiden bertentangan dengan sikap resmi partai. "Deklarasi ini bisa dikatakan manuver politik yang menciderai keputusan SBY," kata Syamsuddin pada Tempo, Senin, 16 Juni 2014.
Menurut dia sesuai keputusan rapat pimpinan nasional Demokrat, Ketua Umum partai Susilo Bambang Yudhoyono sudah menyatakan partainya bersikap netral. Yudhoyono juga mengumumkan partainya tak berkoalisi pada salah kubu yaitu Prabowo-Hatta dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Sikap netral Demokrat kata Syamsuddin harusnya tak diartikan oleh politikus partai dengan bebas menyatakan dukungan dan menggalang massa untuk memilih salah satu pasangan. Syamsuddin mengatakan, sesuai etika, netral harus diartikan dengan tidak menggiring dukungan pada salah satu calon hingga pemilihan presiden dilakukan 9 Juli nanti. "Sikap politik individual mestinya tidak dipertontonkan atau dideklarasikan secara publik."
Pagi tadi, mayoritas anggota fraksi Demokrat mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Prabowo-Hatta. Koordinator deklarasi yang juga ketua Fraksi Dmeokrat, Nurhayati Ali Assegaf mengatakan terdapat 115 dari 148 anggota fraksi yang sudah menyatakan dukungan. Dia yakin dukungan itu tak bertentangan dengan sikap partai.
IRA GUSLINA SUFA
Berita Terpopuler:
Penumpang Garuda Indonesia Meninggal di Udara
Jokowi Dianggap Terlalu Banyak Mengulang KJP-KJS
Putra Prabowo Mengaku Tak Pernah Dikritik Ayahnya
Sony Xperia M2, Ponsel Hiburan Bergaya Premium