TEMPO.CO, Jakarta: Wakil Ketua Umum sekaligus Ketua Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu Partai Golkar Sharif Cicip Sutardjo mengatakan calon wakil presiden adalah orang yang melengkapi Ketua Umum Aburizal Bakrie. Melengkapi ini artinya calon yang diusung partai lain untuk melengkapi 25 persen suara pemilu atau 20 persen kursi di DPR.
"Suku yang representasinya paling banyak seperti Jawa ini yang paling berpotensi," kata Cicip di kantor Dewan Pimpinan Pusat Golkar, Sabtu, 12 April 2014. Calon presiden dari Golkar, yakni Aburizal bukanlah orang Jawa. Karena itulah perlu pasangan yang bisa melengkapi. Sedangkan terkait dengan militer atau bukan, Cicip mengatakan tak relevan lagi. (Baca: Aburizal: Jokowi Mau Gandeng Jusuf Kalla)
Baca Juga:
Cicip mengatakan calon wakil presiden itu akan dipastikan dalam sepuluh hari mendatang. Namun, keputusan resmi calon wakil presiden dibicarakan saat Rapat Pimpinan Nasional pada Mei nanti. Ketika Tempo menyebut kemungkinan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md., yang sedang dipertimbangkan, Cicip hanya tersenyum.
Adapun Aburizal mengatakan dia sudah mempunyai calon wakil presiden yang keputusannya hampir final. Akan tetapi, dia menolak menyebut nama tokoh yang akan mendampinginya. Aburizal juga telah bertemu sejumlah partai untuk membicarakan koalisi di pemilihan presiden. (Baca pula: Temui Parpol, Jokowi: Biar Jelas, Kamu Ya atau Tidak).
Hasil perhitungan cepat dari sejumlah lembaga survei menyebutkan, Golkar hanya mendapatkan 14-15 persen suara nasional, sehingga memerlukan tambahan dari partai lain. "Golkar sedang berbicara dengan berbagai partai, sudah kesepakatan awal tapi belum fix yang mana menjadi koalisi," kata Aburizal.
SUNDARI SUDJIANTO