TEMPO.CO, Jakarta - Pemilih pemula kerap kebingungan memilih calon legislatif yang diyakini bisa memenuhi aspirasinya di kursi legislator. Apalagi bila mereka tak mengenal orang-orang yang bakal maju ke Dewan Perwakilan Rakyat tersebut. Redaktur Pelaksana Tempo, Budi Setyarso dan Khalisah Khalid dari Koalisi Bersih punya tips untuk mengatasi kegalauan pemilih pemula itu.
"Pemilih pemula dapat menggunakan cara yang sangat sederhana tetapi bisa juga dengan cara yang cukup cerdas," ujar Budi sebagai pembicara dalam talkshow Obrolan Langsat, Kamis malam, 27 Maret 2014. Budi mencontohkan cara sederhana dengan memilih calon legislator yang tidak berada di urutan teratas tetapi urutan di tengah. "Karena yang bernomor urut teratas kebanyakan caleg incumbent," ujarnya.
Budi menilai legislator incumbent sudah diketahui kinerjanya. Selama lima tahun menjabat, mereka hanya mampu menyelesaikan sepertiga dari target legislasi yang sudah disepakati Dewan. Bahkan produk legislasinya mereka kerap dimentahkan melalui uji materi di Mahkamah Konstitusi."Ini menunjukkan bahwa kualitas dan kuantitas mereka rendah," ujar Budi.
Cara sederhana lainnya adalah memilih caleg perempuan, kata dia. Meskipun tak menjamin mereka bersih tetapi perempuan dianggap lebih amanah dalam menjalankan tugasnya, kata Budi. "Di sisi lain juga untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di parlemen," katanya.
Adapun cara memilih yang cerdas dengan mencari tahu rekam jejak calon legislatif yang bakal bertarung di wilayahnya, Budi melanjutkan. Khalisah Khalid menambahkan rekam jejak itu bisa diketahui dengan cara sederhana yakni menanyakan kepada orang-orang yang mengenal mereka. "Bisa juga dengan cara apakah caleg tersebut sudah dikenal sebelumnya," ujar Khalisah.
Meski begitu, Khalisah mengatakan Koalisi Bersih sudah membuat lima panduan untuk mengetahui calon legislatif yang layak pilih. Yakni caleg yang tidak pernah terlibat tindakan melanggar hukum, orang yang diyakini pernah berbuat kebaikan untuk banyak orang alias berpengalaman membela kepentingan rakyat, orang yang bercita-cita membuat bangsa berpihak bagi orang miskin, mendorong penegakan hukum tanpa pandang bulu, dan mendorong persahabatan bukan permusuhan.
Kemudian jangan percaya pada janji-janji, jangan terpengaruh pada poster, iklan di televisi, bahkan jangan jual suara karena uang atau janji harta benda, lanjut Khalisah. Jangan pula pernah takut untuk bertanya, mencari tahu siapa calon yang akan dipilih. Diskusikan dengan tetangga, teman, dan siapapun. "Tetapi intinya jangan mau disogok untuk memilih mereka," kata dia.
TRI SUHARMAN
Terpopuler:
I Love You, Ucapan Terakhir Pramugara MH370
Komentari MH370 di Facebook, Pilot AirAsia Diskors
Ahok Jadi Gubernur, Lulung: Jangan Macam-macam
Jokowi: Terima Kasih Pak Prabowo