TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Ronny F. Sompie mengatakan keamanan Papua dan Aceh paling rentan dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia menjelang pemilihan umum pada April nanti. Alasannya, gesekan kelompok sosial politik sering terjadi di dua wilayah itu, Senin, 24 Maret 2014. "Potensi rusuh meningkat dibanding tempat lain," katanya.
Ronny mengatakan Kepolisian melakukan pendekatan secara adat untuk menjaga keamanan. Bhayangkara Pembina Kemanan Ketertiban Masyarakat bertugas melakukan pendekatan dengan tokoh adat sesuai kearifan lokal wilayah masing-masing. Sejumlah intelijen juga melakukan deteksi dini untuk mencegah pecahnya kerusuhan. Kepolisian tingkat daerah sampai sektor juga ditugasi mengawal keamanan.
Kepolisian juga telah menggandeng Tentara Nasional Indonesia, pemerintah daerah, dan pimpinan partai politik untuk mengajak massa menjaga keamanan. Namun, Kepolisian masih kewalahan karena banyak masyarakat yang tidak mengindahkan imbauan damai. "Kami sudah melakukan upacara patah panah, bakar batu di Papua, tetapi masih saja ada upaya rusuh," Ronny mengeluh.
Menurut Ronny, menjaga keamanan pemilu lebih sulit dibanding pencegahan kriminal biasa karena nuansa antar-kelompok sudah bermuatan politik. Diperlukan kesadaran masyarakat untuk menjaga kedamaian di wilayah masing-masing. Kepolisian, ujarnya, tak bisa bekerja sendirian.
SUNDARI
Berita Terpopuler
Pesan Prabowo: Jangan Mau Dipimpin Tukang Bohong
Chelsea Vs Arsenal 6-0, Mourinho Permalukan Wenger
Umumkan Capres di Rumah Pitung Jadi Bumerang Buat Jokowi
Apa Kata Istri Aburizal atas Video Maladewa