Pendiri Grup Mayapada Tahir dan bos Trans Corp Chairul Tanjung adalah pengisi daftar dari kalangan pengusaha. Lalu ada mantan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Purnawirawan Ryamizard Ryacudu dan mantan Komandan Pendidikan dan Pelatihan Angkatan Darat Jenderal Purnawirawan Luhut Binsar Pandjaitan. Dua perwira tinggi aktif, yakni Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Budiman, pun masuk daftar. (Baca: Pengamat: Watak Golkar Selalu Main di Dua Kaki)
Tahir dan Chairul Tanjung telah berkomunikasi langsung dengan pengurus PDIP. Tahir bahkan telah menyebutkan nilai dana kampanye yang siap ditanggungnya. Dimintai konfirmasi soal ini, Tahir membantah. “Komunikasi dengan Megawati memang pernah, tapi itu sudah lama sekali,” katanya. Tahir sudah lama ingin terjun ke politik. Pada November 2014, di depan peserta rapat kerja nasional Perhimpunan Masyarakat dan Pengusaha Indonesia Tionghoa, ia dengan jelas menyatakan keinginannya menjadi pejabat negara. (Baca: Golkar Tak Berminat Koalisi dengan PDIP)
Chairul Tanjung juga menyatakan tidak pernah mendekat ke PDIP. “Saya pengusaha, tidak akan mendekat ke partai politik mana pun,” ujar pemilik Bank Mega ini.
Adapun Luhut bergerak cepat. Hanya dua jam setelah Jokowi dinyatakan sebagai calon presiden, Jumat pekan lalu, bersama sejumlah purnawirawan TNI, ia menggelar konferensi pers dukungan. Kata dia, figur militer layak menjadi calon wakil presiden. Namun, "Biarlah pasar yang menentukan. Pada akhirnya keputusan di tangan Ibu Mega,” kata Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar ini. (Baca juga: Akbar: Pertemuan Ical-Mega Menjajaki Koalisi)