TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) gagal memenuhi ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen pada Pemilu 2024. Berdasarkan rekapitulasi suara tingkat nasional, PSI hanya mendapat 4.260.169 suara dari total 151.796.630 suara sah atau hanya 2,80 persen.
Artinya, partai yang dipimpin putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kaesang Pangarep, itu tak lolos ke Senayan. Dengan hasil tersebut, tidak ada calon anggota legislatif atau caleg yang bakal lolos ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) walau terpilih di daerah pemilihan.
Lantas, apa tanggapan pihak PSI?
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep irit bicara ihwal hasil suara partainya yang gagal ke Senayan, sebutan Gedung DPR RI. Adik cawapres Gibran Rakabuming Raka ini mengatakan akan membahas masalah tersebut di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI pada Kamis, 21 Maret 2024.
“Nanti aja ya. Kumpul di DPP aja. Iya (besok),” kata Kaesang ditemui saat keluar dari rumah Capres Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Rabu malam, 20 Maret 2024.
Dilansir dari Antara, Kaesang terlihat keluar menggunakan gamis berwarna hitam sekitar pukul 20.32 WIB. Saat sosok yang digadang maju di Pilkada Surakarta itu keluar, wartawan langsung menghadang langkah Kaesang. Awak media lalu memberondongnya dengan sejumlah pertanyaan.
Pertanyaan wartawan, termasuk soal nasib partainya dan ihwal isu dirinya dicalonkan menjadi Gubernur Jakarta, tak ditanggapi oleh Kaesang. Putra Presiden Jokowi itu dan anggota pengawal presiden langsung berjalan menuju mobil, menjauhi kerumunan awak media.
PSI sempat percaya diri lolos Senayan. Keyakinan itu disampaikan oleh Ketua DPP PSI Dedek Prayudi pada Jumat, 23 Februari 2024. Optimistis lantaran hasil survei sebelum Pemilu menunjukkan elektabilitas di atas 4 persen. Alasan lainnya, hasil hitung cepat (quick count) mendekati 4 persen.
“Hasil survei sejumlah lembaga menunjukkan elektabilitas PSI di atas 4 persen. Misalnya SPIN menyebut 4,2 persen saat survei dilakukan 5-8 Februari 2024,” kata Dedek.
Bahkan, kata dia, survei lembaga riset media terkemuka menyebut elektabilitas PSI 4,4 persen. Namun, Dedek mengatakan survei tersebut tidak dirilis. Kendati demikian, Dedek meyakini survei-survei itu memperlihatkan PSI sangat mungkin lolos ke Senayan.
Menanggapi kegagalan PSI ke Senayan, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, mengatakan dibutuhkan perjuangan dan pengalaman bagi partai politik untuk lolos ke parlemen.
Ujang melihat selama ini PSI belum cukup kerja keras dan hanya mengandalkan endorsement Presiden Jokowi. “Tidak bisa hanya mengandalkan Jokowi,” kata Ujang saat dihubungi pada Rabu malam, 20 Maret 2024.
Meski PSI mendapuk Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum, Ujang menilai langkah itu tak cukup mampu mengerek suara partai hingga tembus 4 persen. Menurut Ujang, putra bungsu Jokowi itu juga banyak diragukan saat menjadi ketua umum karena tak cukup memiliki pengalaman.
“Mohon maaf, Kaesang hanya anak presiden. Tidak ada pengalaman di organisasi,” kata Ujang.
DANIEL A. FAJRI | ADIL AL HASAN | ANTARA
Pilihan Editor: PSI Tak Lolos Parlemen, Pengamat Sebut Kaesang Tak Punya Pengalaman Organisasi