TEMPO.CO, Jakarta - Anies Baswedan menyebutkan tiga nama yang ingin ia ajak makan malam bersama, jika memiliki kesempatan melakukannya. Ketiga orang tersebut adalah Nabi Muhammad, Neslon Mandela, dan Mahatma Gandhi.
"Nomor satu, Nabi Muhammad SAW, yang kedua Nelson Mandela, ketiga saya pernah mengunjungi rumah tokoh ini. Saya ingin ngobrol dengan Mahatma Gandhi," katanya, dalam acara Foreign Policy Conference of Indonesia (FPCI) di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, pada Sabtu 2 Desember 2023.
Pengakuan Anies Baswedan ini merupakan jawaban atas pertanyaan salah seorang peserta dalam kegiatan tersebut. Berikut profil ketiga tokoh yang menjadi pilihan Anies.
Nabi Muhammad SAW
Dilansir dari Laman NU, Nabi Muhammad SAW, merupakan sosok sentral dalam agama Islam. Sebagai penutup rasul-rasul Allah, membawa wahyu Allah yang terakhir kepada umat manusia melalui kitab suci Al-Quran. Lahir pada 12 Rabi'ul Awwal di Mekah, Arab, pada 570 Masehi.
Ketika dalam kandungan, Nabi Muhammad sudah menjadi yatim. Kemudian, saat berusia enam tahun beliau menjadi Piatu dengan ditinggal wafat juga oleh ibunya. Karena tidak memiliki banyak harta, Nabi Muhammad sejak kecil sudah mengembala kambing, untuk membantu ekonomi pamannya.
Nabi Muhammad SAW pertama kali menerima wahyu pada 17 Ramadhan 13 SH atau bertepatan pada 6 Agustus 610 M, beliau berusia 40 tahun. Penerimaan wahyu tersebut diberikan secara bertahap selama 23 tahun. Dalam menyampaikan ajaran Islam, Nabi mendapat banyak penolakan Ia menyampaikan ajaran tauhid dan keadilan sosial kepada masyarakat Mekah yang tengah terjerumus dalam penyembahan berhala. Dakwah beliau mendapat perlawanan, terutama dari para pemimpin suku Quraisy.
Neslon Mandela
Dikutip dari Britannica, Neslon Mandela merupakan sosok pejuang anti-apartheid dan presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan. Ia lahir di Mvezo, Afrika Selatan pada 18 Juli 1918 dan meninggal di Johannesburg, pada 5 Desember 2013.
Semasa hidupnya ia membuat banyak perubahan seperti Negosiasinya di awal tahun 1990-an dengan Presiden Afrika Selatan F.W. de Klerk membantu mengakhiri sistem apartheid yang memisahkan ras di negara tersebut dan mengantarkan transisi damai menuju pemerintahan mayoritas. Mandela dan de Klerk bersama-sama dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1993 atas upaya mereka.
Ia membentuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (TRC), yang menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia di bawah apartheid, dan ia memperkenalkan inisiatif pembangunan perumahan, pendidikan, dan ekonomi yang dirancang untuk meningkatkan standar hidup penduduk kulit hitam di negara itu.
Mahatma Gandhi
Mahatma Gandhi adalah pengacara, politikus, aktivis sosial, dan penulis India yang menjadi pemimpin gerakan nasionalis menentang pemerintahan Inggris di India. Oleh karena itu, ia dianggap sebagai bapak negara India. Gandhi dihargai secara internasional karena doktrinnya tentang protes tanpa kekerasan untuk mencapai kemajuan politik dan sosial.
Di mata jutaan rakyat India, Gandhi adalah Mahatma yang memiliki makna "jiwa besar". Ketenarannya menyebar ke seluruh dunia selama masa hidupnya dan semakin meningkat setelah kematiannya. Nama Mahatma Gandhi kini menjadi salah satu yang paling dikenal secara universal di dunia.
Pilihan Editor: Anies Baswedan Sebut 3 Masalah di Pertanian: Pupuk, Pupuk, Pupuk