Selain itu, Anies juga menyatakan bukti lain dirinya memiliki komitmen terhadap isu lingkungan adalah tesisnya saat menyabet gelar master di bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di School of Public Affairs, Universitas Maryland, Amerika Serikat.
Saat itu, menurut calon presiden yang diusung oleh Koalisi Perubahan itu, tesisnya mengangkat soal perpindahan industri dari negara-negara yang ketat aturan lingkungan hidupnya ke negara-negara longgar atau pollution heaven country.
"Negara-negara industri banyak melakukan relokasi industrinya dari negara yang aturan eko-lingkungannya restriktif atau ketat ke negara yang aturan lingkungan hidupnya longgar," kata Anies. "Mereka mencari Pollution Heaven. itu tempat berlindungnya polusi. Jadi bukannya membersihkan tapi malah melakukan relokasi."
Dari fenomena tersebut, Anies pun bertanya apakah Indonesia negara yang longgar aturan lingkungan hidupnya.
"Apakah Indonesia termasuk negara penerima industri-industri kotor?" kata dia.
Konsennya soal isu lingkungan, kata Anies, didorong pula dengan mata kuliah yang dia ambil saat berkuliah di Amerika Serikat.
"Melanjutkan ke Public Policy, saya mengambil bidang salah satunya Empowermental Policy karena di situlah sesuatu yang sangat menarik bagi saya dan menjadi pasion," ujarnya.
Anies mengatakan sangat bersyukur dengan pengalaman akademik tersebut, Anies dapat merealisasikan dalam bentuk kebijakan ketika menjabat di pemerintahan.
"Apa yang menjadi pikiran perasaan dan sudah ada bertahun-tahun yaitu ada kesempatan untuk melakukannya di Jakarta, jadi itulah kenapa kami mendorong sekali Jakarta untuk bergerak cepat di dalam terkait dengan lingkungan hidup," kata dia.
Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar merupakan pasangan nomor urut 1 pada Pilpres 2024. Pasangan ini diusung oleh Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).