TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengingatkan bahaya yang akan terjadi jika kepala desa dan perangkatnya bersikap tidak netral pada Pemilu 2024. Dugaan tidak netralnya kepala desa dan perangkat desa muncul setelah acara Silaturahmi Nasional Desa Bersatu di Jakarta, Ahad kemarin.
Abdul Halim menyatakan kepala desa dan perangkatnya harus netral karena mereka nantinya terlibat sebagai Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
"Harus netral karena kan kemudian dia jadi KPPS. Itu kan dari mereka sebagian besar, kalau nggak netral, bahaya itu," kata Abdul Halim saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 20 November 2023.
Ia mengatakan kepala desa akan terlibat aktif dalam KPPS yang dibentuk oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk melaksanakan pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS).
Singgung larangan dalam UU Pemilu
Selain itu, Abdul Halim juga mengingatkan larangan seorang kepala desa dan perangkatnya terlibat dalam politik praktis. Hal tersebut tercantum dalam Pasal 280, Pasal 282, dan Pasal 490 Undang-Undang Pemilu.
Menurut dia, kepala desa dilarang terlibat dalam semua bentuk kampanye pasangan calon atau pun partai politik tertentu, termasuk memobilisasi massa.
"Kepala desa tetap memiliki hak pilih, kecuali TNI. Mereka nggak boleh memobilisasi massa atau datang ke lokasi kampanye," ujarnya.
Mengenai sanksi bagi perangkat desa yang terlibat politik praktis, Abdul Halim mengatakan hal itu menjadi kewenangan Kementerian Dalam Negeri.
"Itu urusan Kemendagri. Kita tidak punya kewenangan di perangkat desa," ujarnya.
Kakak dari calon wakil presiden Muhaimin Iskandar itu menyatakan Kemendes PDTT hanya memiliki tugas pokok dan fungsi pada pengamanan dana desa, keterlibatan masyarakat dalam perencanaan pembangunan, dan pengawasan untuk transparansi anggaran.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut punmengaku tidak mengetahui kabar soal deklarasi dukungan dari kelompok yang mengatasnamakan Desa Bersatu kepada pasangan Prabowo-Gibran dalam acara silaturahmi nasional di Jakarta Ahad kemarin, 19 November 2023.
"Wah, saya nggak tahu," kata dia.
Selanjutnya, silatnas Desa Bersatu dihadiri Gibran Rakabuming