TEMPO.CO, Jakarta - Maestro dalang Ki KRTH Lebdo Nagoro Anom Suroto atau yang populer disebut Ki Anom Suroto, memperkuat Tim Pemenangan Nasional pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin). Seniman kelahiran Klaten, Jawa Tengah, 11 Agustus 1948 itu berada dalam Timnas Anies-Muhaimin yang dipimpin oleh Marsekal Madya (Purnawirawan) Muhammad Syaugi Alaydrus.
Keterlibatan Ki Anom dalam tim pemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 1 itu agaknya berawal dari kedekatan hubungan Anies Baswedan dengan dalang wayang kulit yang telah melanglang buana ke berbagai negara itu. Sejak masih kuliah di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Anies yang menggemari pertunjukan wayang kulit, sering menonton Ki Anom pentas.
Kedekatan itu pun terjalin hingga saat ini. Pada Rabu, 1 Februari 2023 misalnya, Anies bertemu dengan komunitas dalang di Padepokan Ki Anom Suroto, kawasan Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. Seperti dilansir tempo.co, pertemuan Anies dengan Komunitas Pelestari Seni Budaya Nusantara (KPSBN) itu digelar secara tertutup.
Anies diketahui menjabat sebagai pembina KPSBN sejak 2015. Ditemui awak media usai acara, Anies menjelaskan KPSBN merupakan komunitas yang di dalamnya bernaung para seniman dunia pedalangan. "Di KPSBN ini bernaung para dalang dan saya menjadi pembina sejak tahun 2015, jadi sudah 8 tahun," kata Anies ketika itu.
Anies berujar sepanjang 8 tahun KPSBN aktif dalam berbagai kegiatan, mereka selalu menjaga silaturahmi. Terlebih pada masa pandemi di saat kegiatan pewayangan tidak dapat terselenggara, mereka pun menyelenggarakan secara virtual.
Ki Anom sendiri mulai dikenal masyarakat luas sejak 1975. Ketenarannya mendekati Ki Nartosabdo, dalang kondang asal Semarang yang namanya lebih dahulu populer di tengah masyarakat Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Timur. Ki Anom pun mulai merambah dapur rekaman kaset. Puluhan rekaman kaset telah ia hasilkan. Dalam satu cerita biasanya terdiri dari delapan kaset.
Sampai saat ini Ki Anom sedikit dari dalang senior yang masih eksis menerima tanggapan. Pentas-pentasnya selalu dipenuhi penonton. Ia mewariskan ilmu mendalangnya tersebut pada anaknya, Ki Pamungkas Bayu Aji.
Sementara itu Anies Baswedan mengatakan bahwa timnas Amin bukan berfungsi mengotak-kotakan, menentukan siapa yang bekerja di luar atau pun di dalam, tetapi untuk memenuhi persyaratan formal dari Komisi Pemilihan Umum lantaran pasangan capres-cawapres harus memiliki tim pemenangan.
"Yang selama ini sudah ada, menjadi tim pemenangan jalan terus, tidak berubah dan masih bergerak. Yang di sini, adalah formalisasi, karena kita harus memenuhi persyaratan KPU," kata Anies di Jalan Diponegoro 10 Menteng, Jakarta Pusat seperti dilansir Kantor Berita Antara, Selasa, 14 November 2023.
Menurut Anies, tim pemenangan telah bekerja selama di berbagai tempat di Indonesia. Dia pun menyampaikan kepada seluruh relawan dan kader partai yang selama ini bekerja bersama, untuk terus jalan dan memenangkan hati rakyat Indonesia.
Bekas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjelaskan, penamaan timnas mengacu pada filosofi timnas sebagai tim sepak bola. Tujuan dari pertandingan sepak bola adalah menang. Sehingga semua tim punya peran masing-masing. "Tapi kerja tim yang paling utama," ujar Anies.
SEPTIA RYANTHIE | IHSAN RELIUBUN | ANTARA
Pilihan Editor: Profil Kapten Timnas Anies-Imin Syaugi Alaydrus: Eks Pilot Jet Tempur hingga Kabasarnas