Sebut PDIP Akan Pilih Nasaruddin Umar Untuk Dampingi Ganjar Pranowo, Pengamat: Replikasi Jokowi-Ma'ruf Amin

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Imam Besar Masjid Istiqlal Prof.Nasaruddin Umar bersama  beraudiensi bersama Lintas Tokoh Agama berudiensi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy'ari, di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat, 19 Mei 2023. TEMPO/Tika Ayu
Imam Besar Masjid Istiqlal Prof.Nasaruddin Umar bersama beraudiensi bersama Lintas Tokoh Agama berudiensi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy'ari, di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat, 19 Mei 2023. TEMPO/Tika Ayu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar politik Dr Panji Suminar menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP akan memilih imam besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar sebagai calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo. Panji menilai partai banteng ingin mereplikasi keberhasilan duet Jokowi - Ma'ruf Amin yang menang pada Pilpres 2019.

Panji menyatakan bahwa Nasaruddin Umar bisa menjadi pilihan utama jika dalam beberapa bulan ke depan elektabilitas Ganjar terus menunjukkan kenaikan. 

"Kalau memang misalkan Ganjar sudah tinggi dari sekarang elektabilitasnya, saya yakin Nasaruddin Umar sudah diambil langsung sekarang itu (untuk jadi cawapres)," kata pengajar Jurusan Sosiologi Universitas Bengkulu tersebut, Jumat, 7 Juli 2023. 

Nasaruddin merepresentasikan NU dan luar jawa

Sosok Nasaruddin Umar, kata dia, menjadi sosok yang tepat dipilih PDIP untuk mereplikasi periode Jokowi-Jusuf Kala atau Jokowi-Ma'ruf Amin. Selain karena representasi NU, Nasaruddin dinilai juga merepresentasikan masyarakat luar jawa karena berasal dari Sulawesi Selatan.

"Nasaruddin Umar itu mewakili luar Jawa dan NU mereplikasi saat Jokowi-Ma'ruf Amin atau Jokowi-JK, JK itu juga NU kultural yang mewakili luar Jawa seperti Nasaruddin," kata dia.

Meskipun demikian, dia menilai strategi PDIP menunggu pengumuman cawapres hingga September cukup tepat. Dia menilai partai yang dinahkodai oleh Megawati Soekarnoputri itu masih ingin melihat bagaimana pergerakan elektabilitas Ganjar Pranowo. 

Menurut dia PDIP menunggu sampai September karena ingin melihat apakah ada lonjakan elektabilitas dari Ganjar Pranowo sebagai calon presiden seperti kondisi waktu mencalonkan Jokowi dulu.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

"Waktu Jokowi dulu kan ada lonjakan elektabilitas, tapi kalau Ganjar saya rasa tidak akan seperti itu. Setelah melihat bagaimana elektabilitasnya satu dua bulan ini baru PDIP menentukan sosok siapa yang tepat untuk mendampingi Ganjar Pranowo, yang dapat mendongkrak elektabilitas," ujarnya.

Strategi PDIP pengaruhi capres lainnya

Selain itu, kata dia, strategi partai berlambang banteng moncong putih itu juga membuat para kandidat calon presiden lainnya lebih hati-hati menentukan pasangan mereka.

Hal itu karena, pasangan Ganjar yang dipilih PDIP nantinya juga akan menentukan langkah kandidat dan para partai politik kompetitor dalam memilih pasangan cawapres.

"Makanya mereka saling intip. Namun persoalannya saat ini yang tersedia itu sudah jelas-jelas nama-namanya, tidak akan ada nama kejutan. Menurut saya tidak baik pula mengumumkan cawapres terlalu cepat atau terlalu lambat, Juli atau Agustus sepertinya waktu yang pas," kata Panji.

Nama Nasaruddin Umar memang sempat disebut sebagai salah satu kandidat cawapres pendamping Ganjar. Nama pria yang lahir pada 23 Juni 1959 di Ujung Bone, Sulawesi Selatan, tersebut diusulkan oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Selain Nasaruddin, PPP juga mengusulkan nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

5 jam lalu

Wakil Ketua DPR RI Bidang Ekonomi dan Keuangan Sufmi Dasco Ahmad
Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan


Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

6 jam lalu

Tim Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto tiba di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Sabtu 23 Maret 2024. Kedatangan Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud mengajukan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa pemilu. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Selain soal Sikap Politik, Hasto Sebut Rakernas PDIP Akan Bahas Strategi Hadapi Pilkada 2024

Rakernas PDIP yang berlangsung pada 24 sampai 26 April itu akan memutuskan target di Pilkada 2024.


Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

7 jam lalu

Menkominfo Budi Arie Setiadi. - (PeyHS)
Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.


Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

7 jam lalu

Adi Prayitno. ANTARA
Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

Pakar menduga, Prabowo belum menemukan titik temu untuk membuka komunikasi dengan PKS.


2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

8 jam lalu

Pelaksana Tugas (Plt) Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang ditunjuk pada September 2022, Mardiono menempati posisi keempat sebagai ketua partai terkaya. Berdasarkan laporan LHKPN 31 Desember 2022, Mardiono memiliki total harta kekayaan sebanyak Rp1,2 triliun. TEMPO/M Taufan Rengganis
2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.


Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

9 jam lalu

Kain tenun tembe mee Donggo  yang berusia puluhan tahun dan diwariskan turun-temurun (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.


Hadapi Pilkada 2024, PDIP: Solid dan Jangan Tertipu yang Mengaku Sahabat tapi Berkhianat

9 jam lalu

Tim Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto tiba di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Sabtu 23 Maret 2024. Kedatangan Tim Hukum TPN Ganjar-Mahfud mengajukan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) atau sengketa pemilu. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Hadapi Pilkada 2024, PDIP: Solid dan Jangan Tertipu yang Mengaku Sahabat tapi Berkhianat

Dalam rapat partai di Majalengka, Hasto minta kader PDIP waspadai pihak mengaku sahabat tapi sebenarnya pengkhianat.


Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

9 jam lalu

Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi saat ditemui usai pertemuan PKS dan NasDem pada Rabu, 24 April 2024 di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. TEMPO/Adinda Jasmine
Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

PKS beri sinyal bakal bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah dua periode berada di luar pemerintah.


Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

9 jam lalu

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto (kanan) saat memimpin rapat kerja membahas persiapan Pemilu 2024 dengan BIN di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 9 November 2023. Rapat tersebut membahas deteksi dini dan cegah dini persiapan Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

Penentuan PDIP usai Pilpres 2024 nantinya akan dibahas dalam rakernas bersamaan dengan evaluasi peta politik pada pemerintahan Prabowo-Gibran.


PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

10 jam lalu

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menjawab kesiapan Megawati jadi saksi di MK saat ditemui media di Jakarta Pusat, Selasa, 2 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

Sekjen PDIP, Hasto, mengatakan kondisi demokrasi Indonesia sedang terguncang akibat pragmatisme politik berlebihan di pemilu 2024.