TEMPO.CO, Semarang - Sebanyak 21 kader PDIP (PDI Perjuangan) di Kota Semarang mencukur gundul rambutnya sebagai bentuk syukur karena Jokowi - Ma'ruf Amin menang sementara berdasarkan hitung cepat atau quick count . Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 itu dinyatakan unggul dalam Pilpres 2019 berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga survei di Indonesia.
"Aksi cukur gundul ini spontanitas. Ini gaya kader PDIP merayakan sesuatu yang paling murah ya gundulan," kata Ketua Tim Kampanye Daerah Jokowi-Amin Jawa Tengah Bambang Wuryanto di Semarang, Rabu, 17 April 2019.
Baca: Data Quick Count Capai 50 Persen, Jokowi Ungguli Prabowo
Selain murah, kata pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini, cukur gundul mempunyai filosofi membersihkan segala sesuatu yang kotor. "Jika kepala digundul, maka semua yang kotor di kepala hilang, tumbuh rambut baru, semangat baru," ujarnya.
Bambang menegaskan bahwa hitung cepat perolehan suara Pilpres 2019 itu ada ilmunya dan dilakukan oleh lembaga survei yang punya kredibilitas. Mereka, kata Bambang, terdaftar secara resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sehingga tingkat akurasinya bisa dipertanggungjawabkan.
Kesimpulannya, lanjut Bambang, pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin menang secara nasional karena hasil quick count biasanya tidak jauh berbeda dengan hasil penghitungan suara resmi KPU.
Tercatat ada 21 kader PDIP yang juga sukarelawan Jokowi - Ma'ruf Amin yang melakukan cukur gundul di halaman kantor PDIP Jawa Tengah. Salah satunya Agus Sutopo, yang mengaku sudah bernazar memangkas habis rambutnya jika pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin memenangi Pilpres 2019.
"Saya bersyukur Pak Jokowi menang, meskipun baru berdasarkan hasil quick count. Pak Jokowi itu orangnya baik dan merakyat," kata warga Tambakaji, Semarang, itu.