TEMPO.CO, Jakarta - Kurang baiknya kinerja atau citra parlemen yang buruk membuat masyarakat, terutama anak muda acuh dan enggan untuk peduli terhadap lembaga legislatif. Meski begitu, dari data partisipasi yang telah dihimpun oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), terdapat 75,11 persen masyarakat memberikan suaranya, sementara 24,89 persen memilih diam dalam pemilu legislatif 2014. Angka ini bisa dibilang cukup baik mengingat menjamurnya kaum apatis atau golongan putih terhadap pesta demokrasi.
Baca: Festival Nyurat Lontar Menantang Anak Muda Menulis di Daun Lontar
Meski begitu, stabilitas hak suara tersebut perlu dijaga bahkan dinaikkan khususnya oleh kaum millenials. Mereka harus memiliki kesadaran dari sekarang sebab data menyebutkan Indonesia akan memiliki bonus demografi. Pada saat bous demografi, maka masyarakat akan didominasi kelompok usia produktif yaitu rasio ketergantungan terendah 44 persen. Anak muda ini yang akan menjadi mesin pendorong pertumbuhan ekonomi.
Pakar hukum tata negara, Mahfud Md, saat hadir dalam rapat dengar pendapat bersama Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket KPK di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Jakarta, 18 Juli 2017. Mahfud Md menyarankan KPK untuk langsung menahan Setya Novanto. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD mengatakan bahwa bila aspirasi Anda ingin disalurkan, maka ia menyarankan agar mereka memilih tokoh yang sesuai. Pemilu akan menentukan kebijakan negara, baik itu di Legislatif maupun Eksekutif. Nanti aspirasi tersebut bisa dijawab oleh pengelola negara dan pemerintah. "Anak muda pun juga tidak bisa menolak dan mengelak jika kelak mereka yang akan memimpin bangsa ini. Pergunakan hak suara dan jangan golput," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 27 Februari 2019.
Maka dari itu, We The Youth mengajak kaum muda Indonesia untuk menggunakan hak suaranya lewat kampanye 100% INDONESIA NYOBLOS, tidak hanya di Pemilu Presiden tapi juga Pemilu Legislatif. Ada tiga alasan penting anak muda mencoblos:
Ilustrasi KPU. TEMPO/Subekti
1. Tahukah bahwa potongan pajak penghasilan yang kamu bayarkan digunakan untuk menggaji mereka? Tidak hanya itu, tapi juga merawat rumah dinas, biaya transportasi, membayar staf dan lain sebagainya.
2. Bila kekhawatiranmu ialah sebagian besar anggota dewan terlibat korupsi, hak suaramu berguna untuk memilih kandidat Dewan Perwakilan yang punya komitmen tinggi dalam pemberantasan korupsi. Langkahmu ini juga secara otomatis dapat membantu pertumbuhan ekonomi negara lewat pengurangan angka korupsi.
3. Selain Undang-Undang, parlemen memiliki wewenang untuk memutuskan anggaran negara bersama pemerintah, mengawasi lembaga eksekutif serta memilih posisi-posisi kepemimpinan strategis. Oleh sebab itu kamu perlu menentukan orang berkompeten guna mengambil keputusan penting yang menyangkut keberlangsungan negara seperti ini.
Baca: Apa Saja Alasan Anak Muda Tidak Suka Politik
Ingat bahwa kamu dan seluruh anak muda Indonesia yang memberi para dewan ini penghasilan, karena itu kamu memiliki hak mendapatkan kinerja optimal dengan memilih dewan yang diyakini pantas secara ilmu pengetahuan serta rekam jejak kariernya.