TEMPO.CO, Jakarta - Sejak Yusril Ihza Mahendra merapat ke kubu Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Partai Bulan Bintang mulai merasakan efek ekor jasnya. Yusril Ihza yang merupakan Ketua Umum PBB kini menjadi penasehat hukum pasangan Jokowi - Ma'ruf di Pemilihan Presiden 2019.
Baca juga: Yusril Persilakan Rizieq Shihab Tarik Anggota FPI dari PBB
Menurut Sekretaris Jenderal PBB Afriyansyah Noor atau yang biasa dipanggil Ferry, ada beberapa organisasi yang mulai menunjukkan dukungan ke partainya setelah resmi mendukung Jokowi - Ma'ruf.
"Ada. Kemarin salah satu organisasi, Aspataki (Asosiasi Perusahaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia) mendukung PBB," kata Ferry lewat pesan singkat pada Tempo, Jumat, 1 Februari 2019.
Selain dari organisasi, kata dia, dukungan untuk partai ini juga mengalir dari sejumlah tokoh masyarakat. "Beberapa kiai dan ulama kampung alias daerah dukung PBB," ucapnya.
Untuk membuktikannya, Ferry meminta untuk menunggu saat hari pencoblosan tiba, yaitu 17 April 2019.
Meski bergabung dengan koalisi Jokowi yang diisi banyak partai termasuk partai berbasis Islam lainnya, menurut Ferry, PBB bisa bersaing untuk mendulang suara. Ia mengkalim partainya selama ini telah bekerja nyata untuk masyarakat. "Kami partai yang enggak ada masalah dan clear," tuturnya.
Di satu sisi, saat ini PBB mengalami masalah internal akibat sejumlah kader berbeda sikap dengan pengurus pusat terkait dukungan di pilpres. Imbasnya para caleg yang berbeda pendapat menyatakan mundur.
Baca juga: PBB Bantah Ada Bedol Desa Caleg Mundur karena Dukung Prabowo
Ferry menyatakan pengurus pusat memaklumi keputusan para caleg yang menyatakan mundur itu. Menurut dia, pengurus pusat tidak bisa melarang lantaran itu merupakan hak mereka.
Ia mengklaim jika kekuatan dan elektabilitas PBB tidak akan berkurang. Alasannya mereka memiliki figur Yusril Ihza Mahendra sebagai ketua umum. "Kekuatan PBB ada pada Ketua Umum Yusril Ihza Mahendra karena beliau sudah bekerja untuk Islam dan negara," ucapnya.