TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum atau KPU, Viryan Azis mengatakan lembaganya akan menyisir kembali Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk beberapa wilayah yang terdampak tsunami Selat Sunda.
"Pencoretan data pemilih akan dilakukan terhadap korban bencana yang meninggal dunia," kata Viryan saat dihubungi wartawan, Rabu, 26 Desember 2018.
Baca: Jenazah Korban Tsunami Selat Sunda Ditampung di RSUD Berkah
Viryan mengatakan penyisiran DPT dilakukan di beberapa daerah karena korban tewas tak hanya warga dari Banten atau Lampung Selatan. Menurut dia, banyak korban tewas berasal dari daerah lain yang sedang berwisata di wilayah terdampak tsunami itu. "Ada dari Banten, Jakarta, kemudian Jawa Tengah. Bukan hanya dari Banten dan Lampung," kata dia.
KPU, kata Viryan, belum bisa mendata korban meninggal karena jumlahnya yang masih terus bertambah. Saat ini, menurut dia, KPU masih berkoordinasi dengan instansi lain terkait jumlah korban meninggal ini.
Baca: Doa di Hari Natal untuk Korban Tsunami Selat Sunda
"Datanya akan kami cek di masing-masing provinsi misalnya dari Banten berapa yang meninggal, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DKI berapa. Baru nanti akan kita serahkan ke KPU daerah masing-masing," kata Viryan.
Menurut Viryan, KPU pusat telah memberi instruksi ke KPU daerah untuk melakukan indentifikasi mandiri soal jumlah korban meninggal. Hal ini, salah satunya bertujuan agar pendataan DPT untuk korban meninggal ini cepat selesai.
Sampai hari ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat musibah tsunami Selat Sunda telah menewaskan 430 orang. BNPB juga mencatat ada 1.495 korban luka dan 159 korban hilang. Tim SAR gabungan masih terus melakukan proses evakuasi karena diduga masih ada korban yang belum ditemukan.