TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengatakan partainya minim mendapat coat tail effect atau efek ekor jas dari pemilihan presiden. Karena itu strategi yang ditempuh adalah dengan memperbanyak blusukan. Grace yakin dalam pemilihan legislatif, konstituen akan cenderung memilih calon yang dekat dengan mereka.
“Bicara soal pileg, masyarakat akan memilih orang yang dekat dengan mereka. Artinya orang yang ada dalam lingkungannya,” kata Grace kepada wartawan di kantor Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, Senin 19 November 2018.
Baca: PSI Diminta Tak Provokasi Masyarakat soal Perda Syariah
Grace melihat efek ekor jas memang lebih banyak dinikmati Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) selaku partai calon presiden inkumben Joko Widodo. Menurutnya PSI dan partai koalisi Jokowi - Ma'ruf Amin tidak banyak mendapat keuntungan dari popularitas capres-cawapresnya.
Meski begitu PSI tetap mendukung penuh Jokowi - Ma’ruf Amin. Ia yakin secara otomatis masyarakat pendukung Jokowi akan memilih PSI karena visi yang diperjuangkan sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh Jokowi.
Grace menuturkan strategi memperbanyak blusukan adalah arahan langsung dari Jokowi. “Sesuai dengan arahan Pak Jokowi, blusukan tiap hari. Itu yg kami lakukan, termasuk di daerah pemilihan saya,” ujar dia.
Simak: Di Acara Ulang Tahun PSI, Grace Natalie Sapa Jokowi dengan Bro
Survei Alvara sebelumnya menunjukan tingkat keterpilihan PDIP meningkat sekitar 5 persen pada medio Juli - Oktober lalu hingga hampir 30 persen. Sedangkan hasil sigi Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan elektabilitas PDIP pada periode Januari - September lalu naik dari 22,2 persen menjadi 24,8 persen.
Adapun partai-partai lain dalam koalisi Jokowi - Ma’ruf dalam perkiraan Alvara Research Center, hanya tiga partai yang akan lolos ke parlemen, PDIP, Golkar, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Atas dasar inilah alasan kenapa partai pengusung lebih memilih fokus menembus ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Grace mengatakan kendati tak mendapat efek ekor jas, PSI tidak sampai tak memasang foto Jokowi di dalam alat peraga kampanyenya. Bahkan lebih banyak yang antusias. “Enggak ada. Semuanya rebutan pasang, malah. Kalau bisa mukanya pak Jokowi lebih besar dari mukanya dia sendiri,” ucap Grace sambil tersenyum.