Ihwal strategi kampanye, ia mengaku tidak muluk - muluk. Ia bahkan tak membuat tim pemenangan, membuat baliho besar atau deklarasi besar-besaran. Strategi yang ia pilih adalah gerakan memanfaatkan jaringan keluarga dan pertemanan.
Simak: Bagi-bagi Minyak Goreng, Caleg Perindo Jadi Tersangka
"Kalau membuat baligho besar itu tidak efektif. Kalau lihat di jalan, baliho sudah berserakan. Masyarakat jadi pusing. Begitupun membuat posko tim pemenangan. Itu terlalu mahal. Dana saya terbatas," ujar Suryana.
Saat ini, hampir setiap pagi buta, sebelum ke rumah dinas untuk mengantar Cellica beraktivitas, ia selalu menyempatkan diri mengunjungi masyarakat di sekitar rumahnya. "Begitupun setiap pulang kerja, saya selalu menyempatkan silaturahmi. Door to door bagi-bagi stiker," katanya. "Selain hemat biaya, itu lebih efektif. Yang penting membuat orang - orang dekat solid," katanya.
Strategi tersebut, kata Suryana didapat setelah mencuri ilmu sejumlah politisi, termasuk dari Bupati Cellica. Suryana mengaku nekat lantaran tak pernah sekalipun menimba ilmu politik secara formal di sekolah. Bahkan, ini adalah kali pertama ia berkecimpung di dunia politik. Meski begitu, pria lulusan SLTA ini mengaku percaya diri mengahapi kontes politik menjadi wakil rakyat.
"Saya tidak hanya antar jemput bupati Cellica. Sambil nyupir, saya menimba ilmu politik dari bupati hampir setiap hari. Caranya, dengan mengobrol dan memperhatikan aktivitasnya. Bisa disebut kuliah politik sambil nyupir," kata Suryana. Suryana memang sudah menjadi sopir Cellica sejak 2004. Kala itu, Cellica masih duduk sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.
Baca juga: Presiden PKS: Caleg Boleh Kampanye Negatif
Melalui berbagai obrolan itu, lambat laun ia mendapat tips dan trik menghadapi massa, termasuk cara berpidato di hadapan publik dan membuat program untuk masyarakat. "Setiap bupati rapat atau bertemu masyarakat, saya selalu perhatikan caranya berbicara, caranya menyerap keinginan warga. Saya perhatikan aktivitasnya dari pagi sampai malam," kata pria 53 tahun itu membeberkan strateginya menang Pemilu 2019.