KPU Bali Ajak Parpol Tak Gunakan Baliho di Pilkada 2024, Begini Respons Gerindra
Reporter
Antara
Editor
Sapto Yunus
Jumat, 12 Juli 2024 21:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum atau KPU Bali mengajak partai politik tidak menggunakan alat peraga kampanye berupa baliho yang merusak lingkungan dan pemandangan di jalan dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024. Hal itu disampaikan Ketua KPU Bali I Dewa Agung Lidartawan saat peluncuran maskot dan jingle Pilkada Bali 2024 di Denpasar pada Jumat, 5 Juli 2024.
Dalam kesempatan itu, Lidartawan mengatakan pihaknya sudah kewalahan dengan baliho.
“Bali sudah darurat penanganan sampah, untuk itu kami akan mengajak semua (parpol) mudah-mudahan memahami, kalau pemimpin yang baik bagi rakyat kan mendengar suara rakyat,” ujarnya.
Gerindra Setuju dengan Rencana KPU Bali
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Bali Made Muliawan Arya atau dikenal dengan De Gadjah mengatakan setuju dengan rencana KPU Bali agar Pilkada Serentak 2024 di Pulau Dewata tanpa penggunaan baliho.
“Kalau urusan lingkungan, kami sangat setuju ya, bukan hanya karena aturan KPU tapi siapa pun kalau urusan lingkungan bersih saya setuju,” kata dia di Denpasar, Kamis, 11 Juli 2024.
Gerindra menyambut baik rencana itu dan merasa tidak sulit mengarahkan konstituen hingga di tingkat terbawah, asalkan seluruh parpol punya komitmen yang sama.
“Kalau sudah sepakat semuanya, partai politik semua peduli lingkungan, Gerindra gampang satu komando, kalau tidak pasang baliho ya semua tidak pasang, yang penting semua partai kompak, pokoknya saya setuju kalau demi kebaikan lingkungan,” ujarnya.
De Gadjah mengatakan tak mempermasalahkan jika harus dilakukan peralihan metode kampanye seperti yang disarankan KPU Bali yaitu dengan memanfaatkan media sosial.
Dia mengatakan, sebelum menjadi politikus, dia sudah aktif dengan media sosial dan mengikuti perkembangannya. Belakangan, bersama Partai Gerindra, dia kerap membuat konten video pendek kekinian dengan konsep humor. Meski penggunaan media sosialnya hanya untuk hiburan, dia menilai ini sebagai modal untuk dekat dengan masyarakat.
Ketika disinggung soal upaya menggerakkan pendukung agar mengikuti jejak peduli lingkungan, De Gadjah mengatakan itu tidak sulit.