TEMPO.CO, Jakarta - Ketua tim kampanye nasional Joko Widodo-Jusuf Kalla, Tjahjo Kumolo, menyebut tiga provinsi sebagai penyumbang terbesar atas perolehan suara Jokowi-JK. "Tiga besar kontributor utama adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat," katanya di kantor tim kampanye nasional, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta, Ahad, 20 Juli 2014.
Tjahjo mengatakan Jawa Tengah menjadi kontributor terbesar dengan 12.959.540 suara, diikuti Jawa Timur 11.669.313 suara. Begitu pula Jawa Barat 9.530.315 suara, meski kalah karena persentase perolehan suara 40,21 persen.
Di Jawa Tengah, Jokowi-JK menang telak dengan 66,64 persen. Kemenangan di Jawa Timur karena berhasil meraup 53,43 persen suara.
Menurut Tjahjo, kemenangan Jokowi-JK di 23 provinsi, termasuk di daerah yang gubernurnya bukan dari partai politik pengusung Jokowi-JK. “Faktor kepala daerah tidak menjadi ukuran,” ujarnya.
Provinsi Sulawesi Tengah, misalnya, kepala daerah berasal dari partai yang didirikan oleh Prabowo, Partai Gerakan Indonesia Raya. Kepala daerah Papua Barat juga dari Gerindra.
Begitu pun Sumatera Utara yang dipimpin oleh gubernur dari Partai Keadilan Sejahtera. Jawa Timur gubernurnya dari Partai Demokrat. Sulawesi Tenggara kepala daerahnya dari Partai Amanat Nasional.
Berdasarkan hasil rekapitulasi suara nasional tim kampanye Jokowi-JK, pasangan capres-cawapres dengan nomor urut 2 itu memenangi pilpres dengan selisih 6,3 persen atau 8.381.444 suara.
Secara kesuluruhan, Jokowi-JK unggul di 23 provinsi dan kalah di 10 provinsi. Jokowi-JK kalah di Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Barat.
ANANDA TERESIA