TEMPO.CO, Jakarta - Rekapitulasi suara di Kelurahan Ketapang Barat, Sampang, Jawa Timur, terus menuai sorotan. Anggota tim sukses Joko WIdodo-Jusuf Kalla, Eva Kusuma Sundari, mencurigai adanya pengaruh tokoh lokal terhadap panitia di tingkat lokal. “Ada pengaruh dari tokoh lokal,” kata Eva ketika dihubungi, Selasa, 15 Juli 2014.
Indikasi kecurangan ditemukan di 17 tempat pemungutan suara yang tersebar di Kelurahan Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang, Kebupaten Sampang, Jawa Timur. Tingkat partisipasi pemilih di wilayah itu mencapai 100 persen. Dan seluruh suara sah hanya diraih pasangan calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. (Baca: Ramlan Surbakti Nilai Kasus Sampang Sangat Aneh)
Menurut Eva, hasil penghitungan di 17 TPS itu terasa janggal dengan perilaku pemilih. Sebab, tingkat partisipasi pemilih di TPS mana pun tak pernah mencapai 100 persen. “Paling tinggi hanya 70 persen. Ini melecehkan logika kita,” ujarnya. “Lagi pula mustahil jika nol. Sebagian simpatisan partai koalisi kami pasti memilih Jokowi-JK,”
Eva juga mempertanyakan keberadaan saksi dalam proses pemungutan suara di wilayah tersebut. Keberadaan mereka nyaris tak terdeteksi lantaran tidak satu pun di antara mereka yang membubuhkan tanda tangan. “KPU dan Bawaslu setempat harus menyelidiki kasus tersebut. Kami menuntut pemungutan suara ulang,” tuturnya. (Baca: Tim Jokowi-JK Laporkan 17 TPS Sampang ke Bawaslu)
Menurut Eva, perilaku pemilih di wilayah Madura banyak dipengaruhi figur tokoh lokal, khususnya kalangan alim-ulama. Sosok mereka sangat mempengaruhi preferensi masyarakat dalam menentukan pilihan, termasuk upaya dalam memobilisasi massa. Namun sayang, Eva enggan menyebut siapa saja orang yang dimaksud.
Kasus di Sampang tak hanya kali ini saja. Kejanggalan serupa pernah terdokumentasi saat pemilu legislatif beberapa waktu lalu. Sebuah video yang sempat beredar merekam adegan petugas yang tengah menyoblos sejumlah surat suara. “Memang ada masalah serius dengan demokrasi di Sampang dan Madura.”
RIKY FERDAINTO
Baca juga:
Deddy Mizwar Diberi Dua Pilihan jika Main Sinetron
Hasil Pemilu Menurun, Ical Didesak Gelar Munas
Samsung Setop Bisnis dengan Pemasok Cina
Peneliti: Wilayah Australia Terus Mengering