Isu Pilpres Rusuh, Begini Sikap Warga Tionghoa  

image-gnews
Pengamanan TPS jelang Pemilihan Presiden 2014. REUTERS/Darren Whiteside
Pengamanan TPS jelang Pemilihan Presiden 2014. REUTERS/Darren Whiteside
Iklan

TEMPO.CO, Medan - Isu kerusuhan lewat pesan pendek dan media sosial yang menyebar bebarapa hari menjelang pemilihan presiden 9 Juli 2014 tak meresahkan warga Tionghoa di Medan. Gambaran itu terlihat di beberapa ruas jalan pusat pertokoan, seperti Jalan Perniagaan dan Jalan Ahmad Yani Medan. (Baca: Pedagang Pasar Klewer Libur saat Pemilu Presiden)

Di kedua ruas jalan yang sehari-hari sangat sibuk itu tak satu pun toko tekstil dan pakaian jadi yang mayoritas dimiliki warga Tionghoa tutup. Salah satu pedagang mengaku menerima pesan pendek berisi informasi akan terjadi kerusuhan seusai pencoblosan.

"Ada pesan yang dikirm ke ponsel saya. Isinya, akan terjadi kerusuhan. Tapi saya tetap buka toko dan tidak percaya ada kerusuhan. Tapi, khusus pemilu, saya memang akan tutup," kata Tio Kok Liang kepada Tempo, Selasa, 8 Juli 2014.

Ketua Paguyuban Suku Tionghoa Indonesia (PASTI) Sumatera Utara Goh Kiet Tie mengaku sudah mendengar isu bakal terjadi kerusuhan. Namun Goh Kiet belum melihat isu itu berpengaruh di kalangan warga Tionghoa di Medan." Malah sebaliknya, warga Tionghoa di Medan dan di seluruh Sumut bersemangat ikut pemilihan presiden," ujar Goh Kiet kepada Tempo, Selasa, 8 Juli 2014. (Baca juga: Ashanty: Pilpres Bikin Gap di Antara Artis)

Goh Kiet malah terus memantau warga Tionghoa yang belum mendapat formulir C6 atau surat undangan memilih. "Pengamatan saya, tidak ada rumah warga Tionghoa yang ditinggal pergi karena eksodus keluar negeri," tutur Kiet.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 1998 silam, warga Tionghoa memang menjadi sasaran amuk massa. Peristiwa kerusuhan 1998 menimbulkan trauma mendalam. "Apalagi pemerintah belum menyeret pelaku kerusuhan dan perkosaan seperti yang dialami warga Tionghoa di Jakarta dan Medan 16 tahun lalu," kata Kiet. (Baca: 5 Alasan Dunia Sorot Pilpres Indonesia)

SAHAT SIMATUPANG

Berita Lainnya:
Pendukung Prabowo Ini Pelapor Terbanyak di Bawaslu
Begini Hukuman bagi Wartawati 'Kritis' di Iran
Anjing Pelacak dan 15 Polisi Jaga TPS Prabowo

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Relawan membentangkan Bendera Merah Putih raksasa saat mengikuti kirab budaya menyambut Presiden ketujuh Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di kawasan MH Thamrin, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.


Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Pendukung Jokowi-JK menggunduli rambutnya saat Pemilu Presiden 2014 di posko Relawan Keluarga Nusantara di Kuta, Bali, 9 Juli 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.


Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Pimpinan MPR terpilih, Ketua Zulkifli Hasan bersama Wakil Ketua (kiri-kanan) Hidayat Nur Wahid, H. Mahyuddin, Evert Erenst Mangindaan dan Oesman Sapta Odang berfoto bersama pada Sidang Paripurna pemilihan pimpinan MPR di Gedung Nusantara, Jakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.


Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Jokowi. ANTARA/Rosa Panggabean
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.