TEMPO.CO, Bandung - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla meminta aparat keamanan dan intelijen menjaga netralitas dalam sisa enam hari menjelang pencoblosan.
“Kami mengharapkan seluruh aparat keamanan baik polisi, intelijen negara, dan TNI agar menjunjung netralitas dan profesionalitas demi terselenggaranya pemilu presiden yang adil, jujur, dan damai,” kata calon presiden Joko Widodo saat menggelar konferensi pers ihwal pemaparan sembilan program nyata bersama calon wakilnya, Jusuf Kalla, di Holiday Inn, Bandung, Kamis, 3 Juli 2014.
Jokowi meminta semua pihak menghentikan cara-cara yang tidak pantas dan tidak terhormat dalam kampanye pemilu presiden ini. “Seperti penyebaran fitnah, kebohongan, intimidasi, transaksi lewat politik uang, dan upaya-upaya untuk memanipulasi suara rakyat,” katanya.
Setelah mengutarakan harapannya itu, Jokowi membeberkan sembilan program nyata yang akan dia kerjakan jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden. "Kami ingin menyampaikan program nyata Jokowi dan JK, yang kedua ini yang penting sekali," katanya.
Puluhan awak media lokal, nasional, serta internasional baik cetak maupun elektronik diundang datang ke salah satu ruang rapat hotel itu untuk menyimak pemaparan Jokowi. Sejumlah tokoh pendukung pasangan calon itu terlihat hadir, di antaranya KH Maman Imanul Haq, Rieke Diah Pitaloka, Aksa Mahmud, Hayono Isman, Sofyan Wanandi, serta Arifin Panigoro. Juru bicara tim kampanye Jokowi-Kalla, Anies Baswedan, memandu konferensi pers itu.
AHMAD FIKRI
Berita Terpopuler
Trik SBY Agar Tak Kena Tilang Polisi
Newmont Resmi Gugat Pemerintah ke Arbitrase
Diminta Pilih Nomor Satu, Maher Zain Pilih Senyuman
Di Film Baru, Cameron Diaz Beradegan Telanjang
Aurel Hermansyah Makin Cantik dengan Wajah Tirus