TEMPO.CO, Surakarta - Calon presiden dari Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak mempermasalahkan bermunculannya calon presiden dari partai lain. Dia menganggap persaingan antar capres seperti main tenis.
"Saya hobi main tenis. Para pemain bersaing, tapi tetap bersahabat. Kan, enak," kata Ical, sapaan akrab Aburizal, usai berkampanye di Surakarta, Jawa Tengah, Selasa, 25 Maret 2014. (Baca: Golkar Siap Menjadi Partai Oposisi).
Dia menilai kemunculan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi atau calon presiden lain setelah Jokowi sebagai hal yang baik. Yang terpenting, ucap Ical, pemilu untuk kepentingan rakyat Indonesia. "Siapa saja yang maju, itu baik. Tidak ada masalah bagi saya." (Baca: Politikus Golkar Akui Konstituennya Pilih Jokowi).
Dalam kampanye Golkar, Selasa, 25 Maret 2014 di Surakarta, hadir juga petinggi partai beringin lainnya, seperti Luhut Binsar Panjaitan dan Akbar Tandjung. Kampanye terbuka digelar di Gedung Olahraga Sritex Arena di kawasan Sriwedari.
Dalam orasinya, Ical kembali menjual kepemimpinan Soeharto. "Indonesia dipimpin Partai Golkar dengan Pak Harto selama 32 tahun. Banyak yang menganggap kondisi saat itu tidak enak. Tapi nyatanya enak, beras murah," kata Ical. (Baca pula: Video Maladewa Tak Pengaruhi Elektabilitas Ical).
UKKY PRIMARTANTYO