TEMPO.CO , Kupang: Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nusa Tenggara Timur (NTT) menggandeng jurnalis yang tergabung dalam Komunitas Jurnalis Damai Kupang (Peace Journalists Community Kupang) untuk mengawal dan mengawasi pemilihan umum.
"Kesepakatan kerja sama akan dilakukan dalam waktu dekat ini," kata Juru Bicara Badan Pengawas Pemilu NTT Yemris Fointuna, Sabtu, 22 Februari 2014.
Selain jurnalis, Bawaslu juga menggandeng sejumlah lembaga masyarakat yang turut mengawasi pemilu mendatang. Lembaga itu antara lain Rumah Perempuan, cis-Timor, Yayasan Tanpa Batas dan Aliansi Pemuda Lintas Agama. Semuanya tergabung dalam Aliansi Damai Timor.
Setiap lembaga, menurut Yemris, memiliki fungsi dan tugas, sesuai bidang garapannya. Misalnya Aliansi Rumah Perempuan akan mengawasi kemungkinan eksploitasi anak-anak dan perempuan dalam pelaksanaan pemilu mendatang, untuk kepentingan calon legislatif dan partai politik tertentu.
Hal yang sama juga terhadap aliansi lainnya, termasuk Aliansi Pemuda Lintas Agama, yang berupaya untuk mengawasi, kemungkinan terjadinya situasi yang membawa isu agama, suku dan ras (SARA) dalam pelaksanaan pemilihan umum ini. "Tugas dan fungsi jurnalias sudah jelas, yakni mengawsi dan mengontrol melalui media publiknya masing-masing," katanya.
YOHANES SEO
Berita lain:
Timnas U-19 Vs Pra-PON Jawa Timur, Maldini Tak Jadi Starter
Google Buat Peta Pemantau Kerusakan Hutan
Tips agar Terhindar dari Penyadapan