TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei lembaga Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon Presiden RI sulit dikejar kandidat lain. "Siapa pun lawannya, Jokowi selalu nomor satu," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, Selasa, 18 Maret 2014.
Menurut Burhanudin, elektabilitas Jokowi hanya bisa terkejar bila PDIP memasang calon wakil presiden yang salah. Misalnya, dengan menempatkan calon dari kalangan internal partai. Suara Jokowi tambah terpuruk jika pendampingnya adalah Puan Maharani, anak Ketua Umum PDI Perjuanangan Megawati Soekarnoputri.
Namun, bila PDIP mengajukan calon wakil presiden yang memiliki integritas seperti Jokowi, kata Burhanuddin, bukan tak mungkin Jokowi menang dalam satu putaran. "Cawapres Jokowi itu haruslah dari teknokrat, mengerti birokrasi, dan mengelola keuangan," katanya.
Berdasarkan survei pada 18 Januari-2 Februari 2014, Jokowi dipilih oleh 41,5 persen responden. Di bawahnya ada Prabowo Subianto dengan 16,3 persen, Wiranto 9,8 persen, Aburizal Bakrie 8,8 persen, dan Dahlan Iskan 2,5 persen. Survei dilakukan terhadap 2.050 responden yang tersebar di seluruh provinsi dengan metode acak bertingkat. Simpangan kesalahan survei ini 2,4 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Di mata publik, Jokowi memiliki banyak kelebihan dibanding calon lain. Dalam lima kriteria utama, Jokowi lebih unggul. Jokowi dianggap 41,1 persen responden jujur dan bisa dipercaya, perhatian pada masyarakat (38,6 persen), mampu memimpin (34,1 persen), bersih dari korupsi (37,5 persen), dan tegas (37,3 persen).
Pesaing terdekat Jokowi, Prabowo, hanya dipercaya 14 persen responden memiliki kriteria jujur, perhatian pada masyarakat (13,6 persen), mampu memimpin (19,3 persen), bersih (15,5 persen), dan tegas (32 persen). Calon lain, Wiranto dan Aburizal, hanya dipilih sekitar 10 persen responden untuk semua kriteria.
IRA GUSLINA SUFA
Baca juga:
Surat Curhat Putri Pilot Malaysia Airlines
Kopilot MH370 Berencana Nikahi Pilot AirAsia
Jokowi Koreksi Menteri Chatib Soal PAD DKI
Jokowi Ajak Lawan Politiknya Adu Gagasan
Cari Pesawat Malaysia Airlines, Najib Akan Telepon SBY