TEMPO.CO, Jakarta - Partai Hati Nurani Rakyat akan menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) di Sultan Hotel Senayan, Selasa, 6 Mei 2014. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Hanura Saleh Husin membantah rapat itu akan mengikutsertakan pembahasan evaluasi kinerja Hary Tanoesoedibjo, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Hanura. "Saya tegaskan bahwa rapimnas memiliki agenda tunggal, yakni membahas arah koalisi," kata Saleh saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa, 6 Mei 2014.
Saleh mengatakan kabar tentang rapimnas yang juga membahas pendongkelan bos MNC Group yang sebelum disebutkan sejumlah kalangan internal Hanura memiliki dosa sehingga partai itu memperoleh suara yang mengecewakan di pemilu legislatif pada 9 April lalu. Isu itu, kata Saleh, hanya isu yang disuarakan pihak yang tidak bertanggung jawab. Tujuannya, kata dia, untuk mencari panggung di tengah laju isu politik yang terus memanas menjelang pemilu presiden Juli 2014. "Hanya numpang ngetop saja," kata dia.
Sejumlah petinggi Partai Hanura bersitegang dengan para pendukung Hary Tanoe. Bahkan, peristiwa tersebut berujung pada pengusiran Hary yang "juga calon wakil presiden partai Hanura." Yuddy Chrisnandi, Ketua DPP Hanura lainnya, menyatakan sebagian besar kader Hanura di tingkat pusat daerah sepakat menilai HT--sebutan Hary Tanoesoedibjo--gagal dalam mencapai target suara pemilu legislatif Hanura di atas 10 persen.
Hary Tanoe disebut biang minimnya perolehan suara partai dalam pemilu legislatif. Penyebabnya, dia tidak maksimal dalam mengampanyekan partai. Hary Tanoe juga dituding ingkar akan menggelontorkan dana saksi bagi lebih dari 500 ribu kader dan simpatisan. Oleh karena itu, Yuddy yakin evaluasi Hary akan masuk dalam agenda tambahan rapimnas. "Apakah diminta mundur atau otomatis berhenti, atau tak diikutsertakan lagi dalam pengambilan kebijakan internal partai," kata Yuddy, Ahad, 4 Mei 2014
Saleh mengatakan dinamika politik dalam organisasi itu sesuatu yang kerap terjadi. Namun, dia mengatakan riak tersebut hanya diembuskan oleh segelintir orang saja sehingga tidak akan berpengaruh besar pada konsolidasi internal partai. "Sementara kader kami itu jumlahnya ribuan," katanya.
TRI SUHARMAN
Berita terpopuler:
Dahlan Iskan Angkat Deputi Menteri Berusia Muda
Bikin RTV, Bisnis Peter Sondakh Kian Menggurita
Samsung Harus Bayar Denda ke Apple Rp 1,4 Triliun