TEMPO.CO, Jakarta - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Dino Patti Djalal, beranggapan dunia internasional menginginkan presiden Indonesia yang demokratis. Maksudnya, terpilih secara demokratis dan berpikiran demokratis.
"Bukan presiden yang berpikiran sempit dan punya jejak rekam buruk," kata Dino di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin, 24 Maret 2014.
Sebab, bekas Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu berpendapat, alasan tersebutlah yang menjadikan negara-negara lain mau bekerja sama dengan Indonesia. Hal itulah, kata Dino, yang harus dipikirkan oleh rakyat Indonesia untuk memilih presiden pada pemilihan mendatang.
Dino mengatakan dukungan dunia internasional mutlak diperlukan untuk membangun negara berkembang seperti Indonesia. Dia menyebutkan tiga hal yang harus dimiliki negara untuk menjadi negara maju. "Sumber daya alam, manusia unggul, dan dukungan internasional," kata Dino.
Karena itu, kata dia, sikap anti-asing sebetulnya merugikan Indonesia. Dino menyinggung masalah tersebut untuk menyikapi kampanye partai politik yang menyinggung pihak asing.
Menurut Dino, Indonesia tak bisa dipimpin oleh orang yang tak bisa berkompromi dengan pihak asing. "Mandiri memang perlu, tapi kerja sama dengan asing juga merupakan dukungan penting bagi pengembangan negara," kata Dino.
AMRI MAHBUB
Baca juga:
Bikin Bahtera ala Nabi Nuh, Siapa Kiai Bajigur?
20 Penumpang MH370 Ternyata Teknisi Militer AS
Melihat Kapal Kiai Bajigur Lebih Dekat
Messi Hattrick, Barcelona Permalukan Madrid
Peti Kemas dan Sabuk MH370 di Perairan Perth?
Diprotes Nyapres, Jokowi Harus Beri Penjelasan