TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi, mengatakan partainya tak berniat mendeklarasikan pencapresan Prabowo Subianto sebagai calon presiden sebelum pemilihan legislatif yang digelar pada 9 April mendatang. "Kami tidak mau gegabah," kata Suhardi kepada Tempo, Rabu, 12 Maret 2014.
Menurut Suhardi, sebelum mendeklarasikan calon presiden, partainya ingin memastikan dulu perolehan suara pada pemilu legislatif. Perolehan suara, kata dia, akan sangat menentukan peta koalisi dan penetapan cawapres pendamping Prabowo. (Baca: Pengamat: Jika Jokowi Capres, Prabowo Harus Legowo).
Lagipula, ia melanjutkan, meskipun belum dideklarasikan secara terbuka, nama Prabowo sudah dinyatakan sebagai capres Gerindra sejak Maret 2012 lalu. Di kalangan internal partai, seluruh kader sudah satu suara mengusung Prabowo.
Bahkan, dalam menghadapi pemilu legislatif, seluruh caleg Gerindra sudah mensosialisasikan pencapresan Prabowo. "Tanpa deklarasi pun semua sudah tahu, Prabowo itu capres tunggal Gerindra," tutur Suhardi. (Baca: Kenapa Prabowo Tak Segera Tentukan Cawapres?).
Deklarasi pencapresan Prabowo secara resmi baru akan dilakukan setelah Gerindra menemukan calon wakil presiden yang tepat mendampingi Jokowi. Selain bisa melengkapi sosok Prabowo, cawapres nantinya juga harus bisa melengkapi syarat presidential threshold pengajuan presiden seperti disyaratkan undang-undang.
Gerindra baru akan mendeklarasikan capres-cawapres setelah memastikan bisa memenuhi minimal 20 persen kursi DPR, atau 25 persen suara pada pemilu. Keputusan Gerindra mendeklarasikan capres setelah pileg berbeda dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. (Baca: Prabowo Minta Maaf Atas Kelakuan Kopassus di Aceh).
PDI Perjuangan rencananya mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi, sebagai capres sebelum pileg. Dalam beberapa survei, Jokowi merupakan pesaing terberat Prabowo. Kalangan yang dekat dengan lingkaran Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soeakrnoputri, mengatakan pendeklarasian Jokowi akan terjadi pada pertengahan Maret ini.
Meskipun tak segera mendeklarasikan capres, Suhardi yakin elektabilitas Prabowo tak akan tergerus pamor Jokowi. Pendeklarasian Jokowi juga tak mempengaruhi kerja partai memenangkan Prabowo. "Ada atau tak ada pesaing, kami tetap melakukan sosialisasi secara maksimal," ujarnya.
IRA GUSLINA SUFA
Terpopuler:
Twitter: Foto dan Video Lebih Banyak Dapat Retweet
Michael Schumacher Tunjukkan Tanda Membaik
Ini Kata-kata Terakhir Pilot Malaysia Airlines