Rifqi mengatakan, dana Pilgub Jawa Barat 2024 tersebut dihitung dari asumsi jumlah pemilih menembus 35 ,3 juta pemilih. Jumlah pemilih pilkada diyakini akan berbeda dengan pemilih saat Pemilu 2024 yang akan digelar pada 14 Februari 2024.
“Bisa jadi bertambah karena pada 27 November 2024 ada pemilih baru usianya baru 17 tahun saat itu, bisa berubah kalau ada yang meninggal, atau sudah tidak berdomisili di situ,” kata dia.
Dengan dana Rp 1,15 triliun tersebut maka jika dikonversi dengan jumlah pemilih maka biaya setiap untuk membiayai setiap pemilih setara Rp 35 ribu.
Dia pun menyatakan bahwa anggaran tersebut dihitung dengan asumsi akan ada 4 pasang calon gubernur dan calon wakil gubernur yang maju. Asumsi itu dibuat berdasarkan Pilgub Jabar 2018 yang diikuti oleh 4 pasangan calon. Saat itu, menurut Rifqi, KPU membutukan anggaran sekitar Rp 900 miliar.
“Makin banyak calon, makin banyak uangnya,” kata Rifqi.
KPU Jawa Barat butuh anggaran mulai November mendatang
Rifqi mengatakan, anggaran itu untuk membiayai seluruh tahapan dalam 12 bulan. Dengan asumsi itu, dia menyatakan pihaknya harus sudah menerima anggaran pada November 2023.
“Tahapannya ditarik 12 bulan sebelumnya,” kata dia.
Merujuk Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri), Rifqi menyatakan KPU seharusnya sudah menerima 40 persen dari total anggaran tersebut pada November mendatang. Dia menyatakan anggaran itu akan digunakan untuk persiapan berbagai hal.
“Persiapan itu bisa menyangkut regulasi, pembuatan regulasi, penetapan tahapan, proses pembentukan PPK PPS, kemudian pemutakhiran data pemilih,” kata dia.
Pemprov Jawa Barat siap gelontorkan dana
Plh. Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, pemerintah provinsi sudah mencadangkan dana untuk membiayai pilgub Jawa Barat. Beleid soal dana cadangan tersebut dituangkan dalam Perda Jawa Barat nomor 14 tahun 2021. Total dana yang dicadangkan sejak tahun 2022 tersebut menembus Rp 1 triliun.
“Kita sesuai dengan apa yang di amanatkan dalam Perda,” kata dia, Senin, 18 September 2023.
Setiawan mengaku, dana cadangan tersebut sudah dijadwalkan akan dicairkan bertahap untuk membiayai tahapan Pilgub Jabar. Untuk tahap pertama, menurut dia, akan dicairkan pada November mendatang. Setiawan mengaku, dana cadangan untuk Pilkada Serentak 2024 yang akan dicairkan pada tahap pertama menembus Rp 129 miliar.
“Dana itu sudah ada dan sudah tersedia,” kata dia.