TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo - Sandiaga Uno, Priyo Budi Santoso menyampaikan terima kasih atas undangan Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto untuk melihat sistem rekapitulasi penghitungan suara pemilihan presiden berdasarkan dokumen otentik C1. Namun, Priyo menyiratkan BPN tak berminat memenuhi undangan itu.
"Terima kasih Mas Hasto, tapi lebih baik sekarang kami konsentrasi di tabulasi masing-masing," kata Priyo di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta Pusat, Kamis, 25 April 2019.
Baca: BPN Prabowo: People Power Bukan Aksi Rusuh
Hasto mengundang perwakilan BPN Prabowo - Sandiaga untuk melihat sistem rekapitulasi penghitungan suara pemilihan presiden berdasarkan dokumen otentik C1. "Kami undang lima personel, dua dari BPN dan tiga dari pengamat politik, dan disaksikan oleh media dan perwakilan mahasiswa untuk melihat pusat hitung suara kami," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 25 April 2019.
Namun Hasto menantang agar setelah itu giliran perwakilan TKN yang menyambangi pusat hitung suara BPN. "Biar rakyat tahu, mana yang klaim dengan bukti, dan pihak mana yang memprovokasi," ujar Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.
Priyo mengatakan dia tak keberatan berkomunikasi melalui telepon dengan TKN sebagai kawan seiiring. Namun saat ini, kata dia, kubu Prabowo - Sandiaga masih berfokus mengawal perhitungan C1. "Kami konsentrasi di C1," kata Sekretaris Jenderal Partai Berkarya ini.
Baca: BPN Prabowo: Pemilu 2019 Tak Jujur, Tak Adil dan Tak Transparan
Priyo menolak menyebutkan tempat BPN merekap C1. Lokasi penghitungan dirahasiakan lantaran kubunya khawatir terhadap ancaman peretasan sistem oleh pembajak.
Priyo cuma mengatakan pusat perhitungan itu salah satunya dilakukan di markas BPN Prabowo di Jalan Kertanegara, berdekatan dengan rumah peninggalan orang tua Prabowo. Dia mempersilakan wartawan menanyakannya kepada anggota Dewan Pengarah BPN, Fadli Zon. "Ada tim khusus yang menangani itu, Pak Fadli yang tahu tim-tim khususnya."
BUDIARTI UTAMI PUTRI | AHMAD FAIZ