TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga, Ferry Mursyidan Baldan, mengatakan 'people power' yang belakangan sering dikait-kaitkan dengan kubu 02 bukanlah aksi kerusuhan dan semacamnya. "People power dalam konteks pemilu adalah KPU menghitung secara ini (benar), aparat bekerja dengan benar, bukan soal kerusuhan macem-macem," kata Ferry kepada wartawan di media center BPN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa 23 April 2019.
Menurut Ferry masyarakat pendukung Prabowo - Sandiaga tidak ingin suaranya dimanipulasi penyelenggara pemilu 2019. Oleh karena itu, banyak relawan 02 yang melaporkan kepada BPN tentang berbagai kecurangan yang mereka temukan.
Baca: Moeldoko: Silakan People Power, Tapi Jangan Ganggu Kedaulatan Negara
"Kami dapat 8 juta, 01 dapat 7 juta, angkanya 54 (persen) untuk 01? Mana bisa? Matematika mana?" Ferry mengatakan kubunya tidak akan bikin kerusuhan. Namun akan menekan untuk memastikan bahwa KPU bekerja dengan jujur dan adil. “Gitu aja."
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengatakan akan mengerahkan massa atau people power untuk turun ke jalan jika mereka menemukan kecurangan dalam Pilpres 2019. "Kalau kami memiliki bukti adanya kecurangan sistematis dan massif, saya akan mengerahkan massa untuk turun ke jalan, katakanlah Monas, dan menggelar people power," kata Amien.
Baca: Soal People Power Amien Rais, Sultan HB X ...
Amien menuturkan dia memilih menggerakkan people power ketimbang menggugat hasil Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi. Bekas Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini menyatakan tak percaya dengan MK.