Sikap KPU Ihwal Gerakan Relawan Bumbung Kosong di Pilkada Trenggalek
Reporter
Antara
Editor
Sapto Yunus
Selasa, 10 September 2024 12:38 WIB
Selain partai yang menduduki 45 kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Trenggalek itu, pasangan petahana yang akrab disapa Mas Ipin-Syah itu juga mendapatkan dukungan partai yang tak mendapatkan kursi di DPRD, yaitu Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Buruh, dan Nasdem.
Realitas politik itu membuat Mas Ipin-Syah satu-satunya calon yang akan berkompetisi dalam perhelatan pesta demokrasi nanti, karena calon independen dalam pilkada ini tidak lolos persyaratan ambang batas jumlah dukungan. Di sisi lain, tidak adanya kendaraan jalur partai nonparlemen karena mereka telah mendukung petahana.
Relawan bumbung kosong, Ali Maskur, menuturkan alasan pihaknya menginisiasi gerakan bumbung kosong adalah untuk edukasi politik sekaligus menjaga tegaknya demokrasi di Kabupaten Trenggalek.
“Kami menilai pilkada dengan calon tunggal mengancam prinsip demokrasi, di mana masyarakat tidak diberikan pilihan alternatif,” kata Ali Maskur saat mendatangi Kantor KPUD Trenggalek untuk menanyakan regulasi terkait pilkada pada Senin.
Dia mengatakan adanya calon tunggal membuat masyarakat tidak dapat menilai perbandingan visi misi calon kepala daerah yang akan dijadikan pijakan untuk menentukan sebuah pilihan. Sebagai bentuk kekecewaan dan protes, mereka bertekad memenangkan bumbung kosong di Pilkada Trenggalek 2024.
Untuk memuluskan misinya itu, kata Maskur, pihaknya menyatakan telah melakukan koordinasi hingga tingkat desa untuk memperluas dukungan terhadap bumbung kosong. Termasuk berencana mendirikan posko-posko pemenangan bumbung kosong sebagai bentuk protes dan kekecewaan, serta perlawanan terhadap calon tunggal.
“Langkah ini sebagai bentuk upaya untuk mengingatkan masyarakat bahwa mereka memiliki hak untuk memilih, termasuk memilih tidak ada calon atau bumbung kosong," kata dia.
Pilihan editor: Alasan KPU Sebut Semangat Pilkada Tak Terwakili Jika Kotak Kosong Menang