IKB UI Mengadu ke Komnas HAM soal Petugas KPPS Meninggal

Selasa, 14 Mei 2019 12:56 WIB

Seorang anggota Solidaritas Alumni UI Lintas Generasi mengenakan kaos bertuliskan "UI Bangkit untuk Rakyat" saat mengikuti aksi damai di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Selasa, 7 Mei 2019. Mereka juga menuntut pengungkapan tewasnya ratusan petugas KPPS usai gelaran pemungutan suara Pemilu 2019. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Keluarga Besar Universitas Indonesia (IKB UI) mengadukan kasus meninggalnya ratusan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Mereka menuntut Komnas HAM menginvestigasi kejadian tersebut.

Baca juga: Perludem Minta Isu Petugas KPPS Meninggal Tidak Dipolitisasi

“IKB Alumni UI meminta kepada Komnas HAM untuk menuntut pemerintah agar proaktif dalam merespon dan melakukan investigasi serius atas kejadian luar biasa dan jatuh sakitnya ratusan warga negara,” kata Djudju Purwantoro dalam audiensi dengan pihak Komnas HAM, di kantor Komnas HAM, Selasa 14 Mei 2019.

Selain itu, Djudju juga menyampaikan enam poin lain tuntutan IKB UI. Yakni meminta pemerintah agar peristiwa tersebut menjadi suatu kejadian bencana yang luar biasa secara nasional. Mendorong pemerintah mengungkap tuntas sebab akibat kasus kematian tersebut dengan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta.

Lalu mendesak pemerintah untuk menginvestigasi dugaan pelanggaran hukum pidana dan HAM. Mendesak Kapolri untuk mengeluarkan surat perintah otopsi, serta meminta pemerintah untuk memberikan santunan kepada korban.

Advertising
Advertising

Wakil Ketua Komnas HAM Bidang Internal, Hairansyah, menanggapi laporan tersebut, dan mengatakan bahwa Komnas HAM sudah menurunkan Tim Pemantau Pemilu sejak Selasa, 14 Mei 2019 sampai 18 Mei 2019 untuk mencari fakta-fakta terkait sakit dan meninggalnya KPPS.

Simak: Kematian Petugas KPPS Disimpulkan Akibat Gagal Jantung dan Stroke

Hairansyah mengatakan Komnas HAM pun mengharapkan ada kejelasan kematian para penyelenggara pemilu tersebut. “Tentu nanti dari hasil temuan fakta itu kami bisa membuat rekomendasi berkaitan dengan tersebut,” ujar Hairansyah.

Hairansyah sempat bersitegang dengan IKB UI saat dirinya menyebut hasil rekomendasi baru bisa dikeluarkan pada 21 Mei mendatang. IKB UI menyebut proses itu terlalu lama, mereka mendesak Komnas HAM untuk mengeluarkan rekomendasi sesegera mungkin.

Sedangkan Hairansyah keukeuh timnya memerlukan waktu untuk mendapat laporan yang komprehensif. “Karena semua data harus dikompilasi dalam proses investigasi atau penyelidikan yang dilakukan Komnas. Kan kami tentu berjumla dengan banyak pihak, tentu dari situ juga harus diambil kesimpulan secara keseluruhan,” kata dia kepada wartawan selepas proses pelaporan usai.

Selama 17 April hingga 7 Mei 2019, Komisi Pemilihan Umum mencatat jumlah petugas yang menderita sakit sebanyak 4.310 orang, dan jumlah petugas yang meninggal dunia 456 orang. Jumlah seluruh petugas pemilu tercatat 7.286.067 orang.

Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan, Ditjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan, Tri Hesty Widyastoeti, mengatakan kematian petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) paling banyak disebabkan penyakit jantung dan stroke. "Terbanyak karena gagal jantung dan stroke," kata Tri Hesty di kantor Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia di Jakarta, Senin, 13 Mei 2019.

Baca Juga: Polisi Usut Penyebar Hoaks Petugas KPPS Tewas Diracun

Menurut Tri Hesty, hasil investigasi Kementerian Kesehatan di 17 provinsi menemukan sebanyak 445 petugas KPPS meninggal. Sedangkan mereka yang sakit dan dirawat mencapai 10.007 orang.

Berita terkait

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

8 hari lalu

Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

11 hari lalu

Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

13 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

14 hari lalu

Begini Kata Komnas HAM Soal OPM dan Kekerasan di Papua

Apa kata Komnas HAM soal OPM?

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi atas Keputusan TNI Kembali Pakai Istilah OPM

15 hari lalu

Ragam Reaksi atas Keputusan TNI Kembali Pakai Istilah OPM

Penggantian terminologi KKB menjadi OPM dinilai justru bisa membuat masalah baru di Papua.

Baca Selengkapnya

Begini Respons Komnas HAM soal Perubahan Istilah KKB Jadi OPM

16 hari lalu

Begini Respons Komnas HAM soal Perubahan Istilah KKB Jadi OPM

Komnas HAM perlu mempelajari implikasi dari kebijakan pemerintah dengan perubahan penyebutan dari KKB menjadi OPM.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

20 hari lalu

Komnas HAM Ungkap Warga Desa Pakel Kecewa dengan Pemda Banyuwangi, Polres, dan PT Bumisari

Komisoner Komnas HAM Anis Hidayah turun untuk meninjau lokasi dan situasi konflik lahan di Desa Pakel, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Kasus 9 Petani Penolak Bandara IKN Digunduli Polisi, Komnas HAM Minta Diselesaikan Secara Restorative Justice

21 hari lalu

Kasus 9 Petani Penolak Bandara IKN Digunduli Polisi, Komnas HAM Minta Diselesaikan Secara Restorative Justice

Komnas HAM menemui Polda Kaltim untuk membahas kasus 9 petani yang ditangkap dan digunduli karena menolak pembangunan bandara di IKN.

Baca Selengkapnya

Bahas Sengketa Lahan Imbas Proyek IKN, Komnas HAM Temui Otorita hingga Badan Bank Tanah

21 hari lalu

Bahas Sengketa Lahan Imbas Proyek IKN, Komnas HAM Temui Otorita hingga Badan Bank Tanah

Komnas HAM minta penjelasan ihwal surat peringatan Otorita IKN terhadap masyarakat Desa Pemaluan untuk membongkar pemukimannya.

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

22 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya