TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Joko Widodo mengaku khawatir menjelang penghitungan langsung hasil pemilu presiden yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli mendatang. Mantan Wali Kota Surakarta tersebut khawatir perolehan suaranya gembos saat KPU memproses penghitungan dari daerah ke pusat.
"Okelah kalau satu atau dua (terjadi kecurangan penghitungan surat suara) mungkin karena khilaf, tapi kalau sudah banyak itu masalah," kata Jokowi kepada wartawan usai buka puasa bersama di Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 12 Juli 2014.
Meski begitu, dia tetap yakin terhadap kekuatan tim sukses, relawan, dan masyarakat yang secara suka rela membantu pemantauan penghitungan suara Jokowi-Jusuf Kalla. Menurutnya, para relawan dan masyarakat punya peran, semangat, dan militansi tinggi memenangkan dirinya dan Jusuf Kalla. "Hilang 100 suara saja sekarang diurus oleh masyarakat, media, relawan dan kader. Artinya, jangan ada yang bermain-main dengan suara," kata dia.
Dia setuju jika masyarakat ikut memberi dukungan moril kepada KPU dalam menyelesaikan tugas penghitungan suara yang tersebar di seluruh Nusantara. Selain itu, Jokowi sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga perolehan suaranya tak gembos.
Salah satunya, dengan membuat program di dalam komputer yang bisa memantau perubahan perolehan suaranya ketika penghitungan di tingkat provinsi dilakukan. Cara tersebut sedang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Barat.
Saat ini tim sukses dan kader PDIP di Jawa Barat sedang memasukkan data formulir C1 se-Tanah Pasundan ke dalam program komputer. Walhasil jika seluruh data sudah dimasukkan, maka tim sukses bisa mendeteksi kecurangan penghitungan, seperti pengurangan suara Jokowi-JK atau penyalahgunaan surat suara yang tak terpakai.
"Berubah sedikit saja akan terlihat di dalam program, jadi efektif," kata Jokowi. "Strategi lain, kami punya relawan dan saksi yang begitu banyak sampai tingkat TPS, mereka terus memantau."
INDRA WIJAYA
Berita Terpopuler
Soekarwo: Saya Kampanye Batin untuk Prabowo-Hatta
Siaran TV One dan Metro TV Paling Banyak Diadukan
Terduga Penyegel Kantor TVOne Diancam Dibunuh
Aliansi Perempuan Surakarta Berdoa untuk Pemilu Damai