TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Survei Opini Publik (Persepi) Nico Harjanto memastikan semua lembaga survei yang bergabung dalam organisasinya siap buka-bukaan terkait dengan metodologi hitung cepat yang digunakan. "Kami sejak awal punya komitmen untuk itu," kata Nico dalam diskusi "Perspektif Indonesia Smart FM" yang digelar di restoran Rarampa, Jakarta Selatan, Sabtu, 12 Juli 2014.
Menurut Nico, saat ini ada 34 lembaga survei yang tergabung dalam Persepi. Sebanyak tujuh lembaga ikut melaksanakan hitung cepat pada pemilihan presiden 9 Juli lalu. Lembaga yang ikut adalah Lembaga Survei Indonesia, Indikator, SMRC, Cyrus Network, Populi Center, Jaringan Survei Indonesia (JSI), dan Puskaptis.
Dari tujuh lembaga yang menggelar hitung cepat, dua di antaranya yaitu JSI dan Puskaptis memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Sedangkan lima lainnya memenangkan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Nico mengatakan setiap lembaga survei yang bergabung dalam Persepi harus bisa terbuka atas segala proses yang dilewati selama pengumpulan data. "Kami punya kode etik dan menandatangani pakta integritas untuk bisa mempertanggungjawabkan temuan hitung cepat," katanya.
Polemik seputar hasil survei muncul lantaran adanya perbedaan dalam hasil hitung cepat pemilihan presiden 9 Juli dulu. Hasil hitung cepat ini dijadikan dasar bagi kedua pasangan untuk mendeklarasikan kemenangan.
Dari sebelas lembaga yang menggelar hitung cepat, tujuh lembaga survei memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sedangkan empat lembaga survei memenangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
IRA GUSLINA SUFA
Terpopuler
Politikus Golkar Ini Cari Dukungan Gulingkan Ical
Lulung Ngotot Ahok Tetap Wakil Gubernur
Obama Telepon Netanyahu Beri Dukungan ke Israel
Rapat dengan PBB, Israel-Palestina Saling Tuduh
Istri Muda Wali Kota Palembang Sambangi KPK
Prabowo dan Megawati Penentu Calon Wagub DKI
Libanon Serang Israel dengan Roket